Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Moskow
Tokoh Terkait
Terungkap! 3 Negara Ini 'Jegal' Ukraina Masuk NATO
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina saat ini masih mengejar keanggotaan dalam aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sejumlah negara diketahui menolak.
Niatan Kyiv untuk bergabung ini telah diangkat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam KTT NATO beberapa hari lalu. Dalam momen itu, Zelensky bahkan meminta agar aplikasi Ukraina dapat dibahas dalam proses akselerasi.
"Saya akan berada di sana dan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk, boleh dikatakan, mempercepat solusi itu, untuk mencapai kesepakatan dengan mitra kami," kata Zelensky sebelum mendatangi KTT yang berlangsung di Vilnius, Lithuania, itu, dalam wawancara bersama ABC "This Week".
Namun, hal ini mendapatkan ganjalan dari anggota NATO sendiri. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahkan memberikan sinyal untuk menahan sementara niat Ukraina untuk masuk dalam pakta pertahanan itu.
Biden menjelaskan bahwa memasukan Ukraina ke dalam NATO akan membawa aliansi itu dalam konflik langsung dengan Rusia. Diketahui, ada salah satu aturan yang menuliskan serangan ke salah satu anggota NATO adalah serangan terhadap semuanya, dan saat ini Ukraina berada dalam perang dengan Moskow.
"Saya kira tidak ada kebulatan suara di NATO tentang apakah akan membawa Ukraina ke dalam keluarga NATO atau tidak sekarang, pada saat ini, di tengah perang," kata Biden dalam wawancara dengan CNN International, dikutip Selasa (18/7/2023).
Selain Biden, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace juga menyatakan bahwa NATO tidak bisa menerima anggota baru dalam situasi perang. Menurutnya, ini sama saja seperti membawa perang masuk ke dalam aliansi itu.
"Kita tidak dapat memiliki anggota baru di tengah konflik. Itu hanya akan mengimpor perang ke dalam aliansi," katanya..
Namun, Wallace tidak menutup kemungkinan bergabungnya Ukraina dalam aliansi tersebut. Menurutnya, hal ini dapat terwujud bila perang antara Kyiv dan Moskow telah berakhir.
Sementara itu, sikap yang sama juga disuarakan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Serupa dengan Wallace, Scholz memperjelas bahwa "tidak ada yang bisa menjadi anggota aliansi pertahanan (NATO) selama perang."
"Salah satu kriteria keanggotaan NATO adalah tidak ada konflik perbatasan terbuka," tambahnya seperti dimuat Anadolu Agency.
[-]
-
Bos NATO Tiba-tiba Turun Gunung ke Ukraina, Ada Apa?(luc/luc)
Sentimen: netral (93.4%)