Sentimen
Positif (95%)
18 Jul 2023 : 06.50
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Yogyakarta, Indramayu

Kasus: Teroris

Panji Gumilang Dikaitkan Dugaan Pencucian Uang, Mahfud Tegaskan Tak Tutup Ponpes Al Zaytun karena Hal Ini

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

18 Jul 2023 : 06.50
Panji Gumilang Dikaitkan Dugaan Pencucian Uang, Mahfud Tegaskan Tak Tutup Ponpes Al Zaytun karena Hal Ini

AYOBANDUNG.COM - Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, merasa nyaman dengan posisinya selama ini sehingga diduga melakukan tindak pidana. Pernyataan ini diungkapkan oleh Mahfud MD di Gedung DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mahfud MD mengatakan, "Panji Gumilang ini merasa sangat nyaman kemudian melakukan dugaan tindak pidana dan penodaan terhadap agama menurut ukuran orang umum" (Antara, Minggu, 16 Juli 2023).

Mahfud menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Al Zaytun memiliki hubungan dengan Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) IX yang awalnya dibentuk oleh pemerintahan Orde Baru sebagai upaya memecah anggota NII "asli" yang didirikan oleh Kartosoewirjo.

Baca Juga: SAH! Jokowi Segera Naikkan Gaji PNS Tak Pake Lama, Ini Sistem Baru dan Tabel Lengkapnya

Setelah NII berhasil dipecah, Panji Gumilang, yang merupakan bagian dari organisasi tersebut, memisahkan diri dan mendirikan Pondok Pesantren Al Zaytun pada tahun 1996.

Oleh karena itu, pemerintah Orde Baru memberikan dukungan kepada pondok pesantren tersebut.

Mahfud menyebut, "Itu sebabnya jangan heran, dulu Pak BJ Habibie itu mau nyumbang Rp1,2 triliun untuk membangun Al Zaytun itu dari mana? Itu saran Pak Malik Fadjar, Menteri Agama. Itu bagus, sarannya BIN pada waktu itu zaman Pak Habibie memang bagus karena Panji Gumilang memecahkan diri dan bikin sendiri dan betul-betul menjadi anti-NII"

Lebih lanjut, Mahfud menjelaskan bahwa Panji Gumilang, yang merupakan tokoh yang menentang NII, membangun banyak gedung dengan nama-nama tokoh nasional, seperti Gedung Soekarno dan Gedung Hatta di kompleks Pondok Pesantren Al Zaytun.

Setelah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS), Pondok Pesantren Al Zaytun berkembang menjadi pondok pesantren yang mewah.

Baca Juga: LINK NONTON DRACHIN Fireworks of My Heart Subtitle Indonesia Full Episode, Tanpa Iklan!

"Pondok pesantren Al Zaytun sangat mewah, bahkan lebih mewah dari Kota Indramayu, padahal berada di dalam wilayah Indramayu. Lebih megah, mirip kota modern, tetapi dengan kehadiran santri di dalamnya" ujar Mahfud.

Menurut Mahfud, karena merasa nyaman dengan keadaannya, Panji Gumilang diduga melakukan perbuatan yang melanggar hukum, termasuk penodaan agama dan pencucian uang.

Meskipun dugaan tindak pidana tersebut masih dalam proses penyelidikan, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membubarkan Pondok Pesantren Al Zaytun.

"Ketika terjadi peristiwa ini, sulit rasanya untuk membubarkan Al Zaytun. Bagaimana cara membubarkan 5.400 orang yang sedang belajar di sana, mulai dari SD, SMP, SMA, dan pesantren? Mau dibawa ke mana? Jika diusir, itu melanggar hak konstitusional mereka," ungkapnya.

Baca Juga: Serangan Nyamuk Akibat Waduk Saguling di KBB Tertutup Eceng Gondok Makin Meluas

Mahfud menambahkan bahwa sikap tersebut sejalan dengan tindakan pemerintah terhadap Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki milik Abu Bakar Ba'asyir, yang pada masa lalu merupakan salah satu tokoh teroris di Indonesia.

"Jika kita dengan tegas membubarkan lembaga pendidikan, apa yang akan terjadi pada masa depan negara hukum kita? Kita tidak pernah membubarkan lembaga pendidikan dalam sejarah kita," katanya. ***

Sentimen: positif (95.5%)