Otorita IKN Libatkan Masyarakat untuk Bangun Kota Hutan Berkelanjutan
Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan melibatkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat untuk membangun kota hutan berkelanjutan yang selaras dengan kelestarian alam dengan mengedepankan aspek keseimbangan hayati dan keseimbangan lingkungan.
Lembaga swadaya masyarakat yang terlibat itu adalah World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, Yayasan Jejak Pulang, dan The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). "Konsep kota hutan melambangkan kekayaan yang luar biasa yang perlu dipadukan dengan ilmu-ilmu modern, sehingga akan ada banyak hal yang dikembangkan dalam membangun IKN," kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam keterangan di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Bambang menjelaskan pembangunan IKN perlu mempertimbangkan tiga isu yang dikampanyekan secara global.
Pertama, perubahan iklim yang sangat nyata terjadi. Kedua, masalah lingkungan tentang bagaimana hidup berdampingan antara manusia, alam, dan budaya. Ketiga adalah keanekaragaman hayati.
Baca Juga :
Investor Eropa Terus Mengalir ke IKN NusantaraUntuk itu, Otorita IKN mengundang semua pihak untuk bekerja sama dalam membangun IKN di Kalimantan Timur.
BOSF sebagai salah satu organisasi nirlaba di Indonesia yang tugasnya melindungi dan melestarikan orang utan menyambut baik atas inisiatif kerja sama yang dilakukan oleh Otorita IKN untuk melindungi ekosistem lingkungan termasuk satwa orang utan. Orang utan sebagai satu-satunya spesies kera besar di Asia memainkan peran sentral dalam menjaga keseimbangan alam di hutan Borneo yang kaya akan keanekaragaman hayati.
"Mereka adalah makhluk yang luar biasa dan langka, namun sayangnya populasinya menurun akibat aktivitas manusia yang mengabaikan aspek kehidupan satwa," kata Sekretaris BOSF Riana Andam Dewi.
Lebih lanjut dia menyampaikan kerja sama dengan Otorita IKN menjadi langkah penting karena dapat meningkatkan kolaborasi dan aksi nyata dalam konservasi, perlindungan habitat, rehabilitasi orang utan, melepas-liarkan orang utan, serta rehabilitasi lahan kritis dengan peran serta aktif masyarakat sekitar.
Sementara itu, Ketua Yayasan Jejak Pulang, Juliarta Bramansa Ottay berharap kerja sama dengan Otorita IKN dapat memberikan model bagi Indonesia dan dunia, bahwa manusia bisa menemukan pola hidup bersama dengan alam.
"Melalui kerja sama ini, besar harapan kami IKN sebagai kota Nusantara menjadi kota berbudaya Indonesia yang mempunyai hubungan baik dengan lingkungannya, sebagaimana diteladani oleh leluhur kita, dan yang kita impikan di masa depan," kata Juliarta.
Baca Juga :
IKN Akan Padukan Aspek Kebudayaan dan KonservasiYayasan Jejak Pulang adalah sebuah organisasi rehabilitasi orang utan yang berdiri sejak tahun 2014 di Samboja, Kalimantan Timur. Saat ini Yayasan Jejak Pulang mempekerjakan 90 orang, di mana 90 persennya adalah warga lokal yang membantu 13 orang utan agar bisa kembali ke alam liar
Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara
Sentimen: positif (78%)