Melihat Lebih Dekat Patung Ibnu Khaldun, Bapak Peradaban Tunisia
Detik.com Jenis Media: News
Pergi ke Tunisia, Afrika Utara, tidak lengkap rasanya bila belum mengunjungi patung Ibnu Khaldun. Patung ini dikenal sebagai simbol Bapak Peradaban Tunisia.
Kali ini, detikcom berkesempatan mendatangi Tunisa, Minggu (16/7/2023). Didampingi Duta Besar (Dubes) RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, detikcom berkunjung ke Patung Ibnu Khaldu yang terletak di jantung Kota Tunisia.
Patung Ibnu Khaldun ini tepatnya berada di Jalan Habib Bourgaiba. Di sebelah kiri patung Ibnu Khaldun ini terdapat Gereja Katedral St. Vincent de Paul.
Sekeliling patung ini tampak dibatasi oleh barier dan sejumlah tentara. Tidak hanya itu, mobil taktis juga terlihat disiagakan di depan dan belakang patung.
Ibnu Khaldun yang merupakan sejarawan dan sosiolog Muslim Arab abad ke-14, terkenal dengan pemikirannya yang menjadi rujukan tidak hanya di Tunisia namun juga dunia. Salah satunya melalui bukunya yang terkenal berjudul Al-Mukaddimah, berisi tentang konsep peradaban manusia.
Pemikiran Ibnu Khaldun ini lantas dicatat dalam patungnya. Pada bagian bawah patung terdapat tulisan al-Insanu madaniyyun bi al-thabi, yang berarti setiap manusia pasti hidup bermasyarakat.
Selain itu terdapat pula tulisan La sabila ila al-Imarah ila bi al-'adl, hal ini berarti tidak ada kemakmuran pada suatu peradaban kecuali dengan keadilan.
Zuhairi mengatakan Patung Ibnu Khaldun ini dibangun oleh Habib Bulgiba pada tahun 1978. Zuhairi mengatakan Ibnu Khaldun meyakini bahwa jika sebuah negara ingin maju maka ekonomi, ilmu pengetahuan dan puisi sastra harus maju.
"Ini sakral di Tunisia, semua orang di sini, mau ekonom, mau politisi ngutipnya Khaldun kebanggan mereka, karena bapak peradaban," ujar Zuhairi.
"Bahwa kata Khaldun kalau mau maju ekonominya harus maju, ilmu pengetahuannya harus maju, puisi sastranya harus maju. Nah itu yang Tunisia moderen soal Habib Bulgiba itu menerapkan pikirannya, maka dia tahun 78 membangun patung ini," sambungnya.
Terkait Patung Ibnu Khaldun yang dijaga tentara, Zuhairi menjelaskan bahwa hingga saat ini masih ada yang ingin menjatuhkan pemerintah.
"Dijaga oleh tentara, karena masih ada garis keras yang mau menjatuhkan ini, maka dijaga ini. Kalau ingin jatuhkan rezim ini, jatuhkan patung ini," kata Zuhairi.
(dwia/azh)Sentimen: negatif (99.9%)