Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Karet, Seoul
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Banjir Parah Landa Korsel, Tim Penyelamat Tarik 7 Jenazah dari Mobil yang Terendam di Terowongan
Okezone.com Jenis Media: Nasional
SEOUL – Banjir parah yang melanda Korea Selatan (Korsel) terus menyebabkan banyak korban jiwa. Kali ini tim penyelamat berjuang untuk mencapai mobil yang terjebak di terowongan akibat banjir, setelah hujan lebat berhari-hari.
Tidak jelas berapa banyak orang yang terjebak, namun sekitar 19 kendaraan dilaporkan berada di terowongan di Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan otoritas pemadam kebakaran mengatakan bahwa terowongan, di pinggiran Osong di Cheongju, dibanjiri oleh banjir bandang terlalu cepat bagi pengemudi dan penumpang untuk menyelamatkan diri.
Petugas penyelamat Korea Selatan berhasil menarik tujuh jenazah dari terowongan banjir di mana sekitar 15 kendaraan terjebak dalam air berlumpur, karena hujan lebat berhari-hari yang memicu banjir bandang dan tanah longsor serta menghancurkan rumah.
Banjir ini menyebabkan sedikitnya 33 orang tewas dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Seo Jeong-il, kepala pemadam kebakaran kota, dalam pengarahan, mengatakan hampir 400 petugas penyelamat, termasuk penyelam, sedang mencari terowongan di pusat kota Cheongju, di mana kendaraan, termasuk bus, dibanjiri banjir bandang pada Sabtu (15/7/2023) malam.
Seo mengatakan sembilan orang yang selamat diselamatkan dari terowongan dan 11 lainnya diyakini hilang berdasarkan laporan oleh keluarga atau orang lain, tetapi jumlah pasti penumpang yang terjebak di dalam kendaraan tidak segera jelas.
Follow Berita Okezone di Google News
Foto dan video dari tempat kejadian menunjukkan petugas penyelamat membangun perimeter dan memompa air coklat keluar dari terowongan saat penyelam menggunakan perahu karet untuk keluar masuk area tersebut.
Yang Chan-mo, seorang pejabat dari pemadam kebakaran provinsi Chungcheong Utara, mengatakan perlu beberapa jam untuk memompa keluar semua air dari terowongan, yang masih terisi air setinggi 4 hingga 5 meter (13 hingga 16,4 kaki), lumpur dan kotoran lainnya.
Yang mengatakan pekerja melanjutkan pekerjaan dengan lambat untuk mencegah korban atau penyintas tersapu.
Seperti diketahui, Korea Selatan dilanda hujan lebat sejak 9 Juli lalu. Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan mengatakan curah hujan telah memaksa lebih dari 6.100 orang mengungsi dan menyebabkan 27.260 rumah tangga tanpa listrik dalam beberapa hari terakhir sementara banjir atau menghancurkan puluhan rumah. Sedikitnya 22 orang dirawat karena cedera.
Jenazah yang ditarik dari kendaraan di Cheongju tidak segera tercatat dalam jumlah kematian resmi kementerian, yang masih mencatat 26 orang korban jiwa pada Minggu (16/7/2023) pagi.
Badan cuaca Korea Selatan mengatakan beberapa bagian negara itu akan terus diguyur hujan lebat. Presiden Yoon Suk Yeol, yang mengunjungi Ukraina pada Sabtu (15/7/2023), meminta Perdana Menteri (PM) Han Duck-soo untuk memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk menanggapi bencana tersebut.
Media lokal melaporkan bahwa hujan lebat hampir 300mm (11.8in) jatuh di seluruh negeri pada Sabtu (15/7/2023). Menurut Asosiasi Meteorologi Korea, Korea Selatan biasanya mengalami curah hujan 1.000 mm (39,4 inci) hingga 1.800 mm (70,9 inci) per tahun, meskipun sebagian besar turun selama bulan-bulan musim panas.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Sentimen: negatif (99.9%)