Sentimen
Negatif (78%)
16 Jul 2023 : 09.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Analisa Anas Urbaningrum: Tak Ada Penjegalan Capres

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

16 Jul 2023 : 09.44
Analisa Anas Urbaningrum: Tak Ada Penjegalan Capres

AKURAT.CO Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, mengaku mencermati dinamika politik Tanah Air. Salah satunya terkait klaim penjegalan terhadap kandidat capres tertentu yang dianggapnya jauh panggang dari api.

Anas mengaku selalu mengikuti informasi politik baik ketika menjalani masa pidana di Sukamiskin, Bandung, Jabar, hingga kini telah menghirup udara bebas. Hasil pengamatannya, tidak ada upaya penjegalan sebagaimana yang kerap dibicarakan oleh salah satu pihak.

"Sejauh yang saya amati, bertahun-tahun di Bandung, tiga bulan dari Jakarta. Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya, tidak ada," kata Anas, di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

baca juga:

Anas menilai situasi yang ada sekarang ini hanya sebatas dinamika membangun kekuatan politik dan menjaga soliditasnya. Artinya koalisi-koalisi parpol yang terbentuk sekarang ini masih berdialektika menentukan pasangan capres-cawapres.

"Bacapres (bakal capres) A misalnya masih berproses koalisinya, bacapres B juga masih berproses. Bacapres c juga begitu. Saya tidak tahu apakah nanti ada bacapres D misalnya. Tapi semua itu saya lihat masih dalam konteks konsolidasi koalisi," ujarnya.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini menegaskan, jika salah satu capres gagal didaftarkan sebagai pasangan capres-cawapres konsekuensi dari syarat ambang batas pencalonan, hal itu bukan upaya penjegalan. Adapun narasi penjegalan kerap disuarakan pendukung Anies Baswedan yang terdiri atas gabungan Nasdem, Demokrat, PKS dan relawan.

"Jadi saya tegaskan saya melihat tidak ada bacapres yang dijegal secara tidak wajar di luar jalur politik. Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya," kata eks Komisioner KPU.

Sentimen: negatif (78%)