AKURAT.CO Anies Baswedan belum berubah. Eks Gubernur DKI yang didukung Nasdem, Demokrat dan PKS sebagai capres, hanya jago merumuskan masalah namun gagal menghadirkan solusi.

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menganggap, kehadiran Anies sebagai narasumber dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulsel, membuktikan hal itu. Anies jago memaparkan persoalan namun minim menyodorkan solusi.

"Anies tentu ciri khas oposisi pemerintah, tawarannya khas seorang intelektual, wajar rekam pengalaman sebagai rektor. Hanya saja khas Anies juga mengungkap masalah tanpa menunjukkan langkah-langkah konkret," kata Efriza, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Anies membeberkan persoalan perkotaan di hadapan wali kota se-Indonesia. Seperti persoalan yang dialami Ibu Kota selama kepemimpinannya yakni kemiskinan dan kesenjangan hingga pembangunan yang tidak merata.

Segudang persoalan itu mampu dibeberkan Anies dengan lancar. Namun tidak ada solusi konkret yang bisa disampaikan kepada wali kota untuk menjawab tantangan-tantangan itu.

"Ciri khas Anies adalah gaya intelektual merumuskan masalah besar di republik ini. Seperti sumber listrik, kemiskinan ekstrem, membenahi perkotaan, namun gagasan itu amat besar, luas, tidak akan cukup lima tahun," ujarnya.

Efriza menilai, gaya pidato Anies yang demikian didasari atas kepentingan untuk menggaet suara. Anies berupaya menarik perhatian dari masyarakat perkotaan di seluruh Indonesia.

Hal yang sama juga dilakukan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Keduanya ikut menjadi narasumber dalam kesempatan terpisah.

"Dari ketiganya, sebenarnya, menunjukkan target pemilihnya. Misal, Anies memperlihatkan ia mengincar masyarakat perkotaan, juga masyarakat Jakarta sebagai basis massanya karena latar sebagai Gubernur DKI sebelumnya," ungkapnya.