Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: University of California
Kab/Kota: California, New Delhi
Kasus: kebakaran
Partai Terkait
Tokoh Terkait
PBB Umumkan Petaka Baru Dimulai, Bumi 'Panas Mendidih'
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Badan Meteorologi Dunia (WMO) mengumumkan dimulainya 'petaka baru' di bumi. Hal tersebut terkait dengan permulaan fenomena El Nino di dunia.
WMO mewanti-wanti seluruh pemerintahan di dunia untuk bersiap menghadapi cuaca ekstrem dan suhu tertinggi dalam waktu beberapa bulan mendatang. El Nino adalah pola iklim alami di Samudra Pasifik tropis yang membawa suhu permukaan laut yang lebih hangat dari rata-rata. Fenomena ini berpengaruh besar terhadap cuaca di Bumi, jadi lebih panas dan memicu kekeringan ekstrem.
"Dimulainya El Nino akan sangat meningkatkan kemungkinan terpecahnya rekor suhu dan memicu gelombang panas yang lebih ekstrem di banyak bagian dunia, baik di daratan maupun lautan," ujar Sekretaris Jenderal WMO, Petteri Taalas, dikutip CNN International, Sabtu (15/7/2023).
"Pernyataan ini merupakan sinyal bagi pemerintah di seluruh dunia untuk melakukan persiapan guna membatasi dampak El Nino terhadap kesehatan, ekosistem, dan ekonomi," katanya lagi.
Dalam tiga tahun terakhir, Bumi mencatatkan suhu dengan angka tertinggi. Bahkan ketika fase La Nina yang ditandai dengan suhu lautan lebih dingin dari rata-rata.
"Kombinasi yang sangat kuat antara El Nino dan pemanasan akibat pembakaran bahan bakar fosil manusia membuat 2016 menjadi tahun terpanas yang tercatat," kata WMO.
Menurut WMO, El Nino pertama yang muncul dalam tujuh tahun terakhir ini dapat membuat 2023 atau 2024 melampaui rekor suhu pada 2016. Menurut WMO, El Nino akan berlanjut selama paruh kedua 2023 dengan kekuatan sedang melalui probabilitas 90%.
"Peringatan dini dan tindakan antisipatif dari peristiwa cuaca ekstrem yang terkait dengan fenomena iklim besar ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian," ujarnya lagi.
Foto: Orang-orang keluar di Gerbang India pada sore yang panas, pada 21 Mei 2023 di New Delhi, India. (Hindustan Times via Getty Images/Hindustan Times)Orang-orang keluar di Gerbang India pada sore yang panas, pada 21 Mei 2023 di New Delhi, India. (Sanjeev Verma/Hindustan Times via Getty Images)
Peristiwa El Nino biasanya dikaitkan dengan peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Amerika Selatan bagian selatan, selatan Amerika Serikat (AS), Tanduk Afrika, dan Asia Tengah.
Namun, El Nino juga bisa memperburuk kekeringan parah, gelombang panas, dan kebakaran hutan di Australia, Indonesia, sebagian wilayah Asia selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan bagian utara.
Selain itu, dampak El Nino lainnya termasuk siklon tropis berbahaya di Pasifik. Termasuk pemutihan masif terumbu karang yang rapuh.
Sebelumnya, studi mengatribusikan bahwa El Nino pada 1997-1998 menghasilkan kerugian pendapatan global sebesar US$5,7 triliun atau sekitar Rp85.747 triliun saat ini. Di 1982-1983, El Nino menimbulkan kerugian sebesar US$4,1 triliun atau sekitar Rp61.677 triliun saat ini.
"Cuaca ekstrem yang terkait dengan El Nino menyebabkan banjir, kebakaran hutan, angin topan, dan bencana alam lainnya," tegas ahli iklim Christopher Callahan.
"Karena sistem cuacanya rumit, hal itu juga dapat menekan aktivitas badai di Atlantik," tambah seorang profesor di Universitas Vermont, Lesley-Ann Dupigny-Giroux.
"Pola iklim menjadi tidak normal," ucap seorang profesor ilmu atmosfer di University of California Irvine, Jin-Yi Yu.
[-]
-
PBB Resmi Deklarasikan Malapetaka Baru di Bumi Dimulai(dce)
Sentimen: negatif (98.5%)