Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: HAM
Tokoh Terkait
Ramai-Ramai WNI Pindah Kewarganegaraan, Begini Tanggapan Pimpinan DPD
Rilis.id Jenis Media: Nasional
RILISID, Jakarta — Wakil Ketua DPD Sultan B Najamudin mendorong pemerintah untuk menggalakkan gerakan nasional cinta tanah air dan bela negara sejak usia dini sebagai upaya mitigasi fenomena pindah kewarganegaraan warga negara Indonesia (WNI) menjadi warga negara lain.
Hal ini disampaikan Sultan menyusul adanya fenomena pindah kewarganegaraan WNI menjadi negara Singapura saat ini.
"Kami sungguh prihatin dengan realitas sikap nasionalisme dan cinta tanah air yang mulai memudar di kalangan anak muda saat ini. Meskipun keputusan tersebut terkait dengan hak asasi manusia WNI terkait", ujar Sultan dalam keterangan resminya, Jumat (14/7/2023).
Menurutnya, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah mitigasi guna menghentikan fenomena yang menyebabkan Indonesia kehilangan sumber daya manusia (SDM) unggul tersebut. Negara-negara maju seperti Singapura dan new Zealand memiliki kepentingan untuk mendapatkan SDM unggul dari negara lain sebagai modal pembangunan.
"Saya kira jika tak segera ditangani, fenomena ini akan menghambat agenda pembangunan bangsa terutama dalam mencapai visi Indonesia emas 2045. Kami ingin pemerintah bisa memastikan lulusan luar negeri yang memiliki semangat cinta tanah air yang luhur untuk kembali pulang ke tanah air setelah menyelesaikan tugas studi dan bekerja di di luar negeri", tegasnya.
Lebih lanjut, mantan aktivis KNPI itu meminta Pemerintah untuk menyediakan kesempatan pengabdian dan tempat bekerja yang baik untuk menarik minat lulusan luar negeri. Saya kira semua WNI di luar negeri memiliki keinginan untuk kembali mengabdi ke tanah air, jika diberikan kesempatan oleh negara pelaku usaha dalam negeri.
Seperti diketahui, Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim membagikan fakta menarik terkait dengan fenomena banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) pindah menjadi warga negara Singapura.
Silmy memperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 1.000 orang per tahun. Padahal Indonesia tengah bersaing dengan negara lain untuk merebut orang-orang pintar.
"Saya lupa kalau enggak 100, 1.000 orang mahasiswa Indonesia di Singapura menjadi warga negara Singapura setiap tahun. Bersaing kita rebut orang-orang hebat, pintar," katanya, Minggu (9/7/2023) lalu. (*)
Sentimen: positif (100%)