Benny Susetyo: Cari Pemimpin yang Miliki Rekam Jejak Dekat dengan Rakyat
Liputan6.com Jenis Media: News
Liputan6.com, Jakarta Pakar Komunikasi Politik Antonius Benny Susetyo menekankan perlunya melihat sosok memiliki arete atau keutamaan publik dalam mencari sosok pemimpin Indonesia kedepan.
Dia pun mengajak publik untuk memedomani pemikiran besar filsafat dan moral, Franz Magnis-Suseno SJ yang mengatakan bahwa "Pemilu bukan untuk memilih yang terbaik, tetapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa".
Menurut dia, hal yang disampaikan Franz Magnis memberikan realitas gambaran bahwa dalam mencari pemimpin tidak ada yang sempurna, pemimpin memiliki kelemahan, namun pemimpin memiliki rekam jejak yang bisa dilihat dengan mudah lewat dunia maya.
“Maka carilah mereka dari rekam jejaknya, apakah pemimpin itu betul dekat dengan rakyat, lihat programnya, apakah pemimpin itu mampu menyejahterakan rakyatnya, maka lihat kinerjanya. Tapi kinerja bisa dinilai dengan keberpihakan, bagaimana pemimpin itu mampu mengatasi kemiskinan, mengatasi kebodohan, dan mengatasi keterbelakangan," jelas Benny dikutip dari siaran persnya, Kamis (13/7/2023).
"Maka pemimpin yang ke depan adalah yang berjiwa Pancasila yakni pemimpin antara kata dan tindakan satu tetapi memiliki roso ketuhanan, roso kemanusiaan, roso persatuan, roso musyawarah mufakat, dan keadilan," sambungnya.
Dia mengakui bahwa tak mudah dalam mencari pemimpin yang bijaksana, berani, sopan dan tidak meledak-meledak emosinya. Benny menginginkan pemimpin yang bisa mengayomi rakyat ditengah keberagaman suku, etnis dan ratusan agama lokal.
“Maka prinsip yang dikatakan Romo Magnus dikenal dalam moral minus mallum yaitu carilah pemimpin yang dosanya paling kecil. Maka untuk itu, pentingnya memahami publik memahami realitas. Dalam politik itu selalu tentang saya mendapat apa dan memperoleh apa, maka politik menyangkut kekuasaan pertanyaannya bagaimana kekuasaan itu untuk melayani kesejahteraan umum, bagaimana kekuasaan itu digunakan sarana alat untuk menjaga keutuhan bangsa dan mengaplikasikan Pancasila dalam tindakan”, tambahnya.
Sentimen: positif (98.4%)