AYOBANDUNG.COM -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis terhadap peresmian Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Menurutnya, jalan tol itu dapat mempercepat akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Tol Cisumdawu diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Selasa, 11 Juli 2023. Jalan tol sepanjang 61,6 kilometer itu menghubungkan Bandung dengan Majalengka.

“Saya sangat bahagia, gembira, 12 tahun prosesnya sangat panjang pembangunan jalan tol,” ungkap Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengaku sudah mencoba perjalanan melalui Tol Cisumdawu ini. Menurutnya, keberadaan tol tersebut mampu mempercepat jarak tempuh perjalanan.

Baca Juga: Emban Amanat UU P2SK, LPS Bentuk Struktur Organisasi Baru

Salah satunya dari Bandung ke Cirebon, biasanya ditempuh enam jam, sekarang bisa 70-75 menit. Sedangkan Bandara Kertajati bisa dicapai dalam waktu 45 menit. Ridwan Kamil pun mengungkap proses terberat pembangunan Tol Cisumdawu, yaitu pembebasan lahan.

AP II Siapkan Skema Permudah Kepindahan Operasional Bandara Husein ke Kertajati

Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan skema dukungan bagi maskapai. Khususnya untuk mempermudah kepindahan operasional dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.

“Kami merencanakan adanya skema dukungan bagi operator di awal pengalihan penerbangan ke Bandara Kertajati ini,” kata Awuddin.

Semua penerbangan komersial jet di Bandara Husein Sastranegara akan dipindahkan ke Bandara Kertajati mulai Oktober 2023.

“Skema dukungan juga akan disiapkan bagi penyedia transportasi darat sehingga dapat mempermudah para operator dalam membuka layanan,” ucap Awaluddin.

Menurutnya, Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati beroperasi untuk saling mendukung satu sama lain. Keberadaan dua bandara tersebut akan dioptimalkan untuk menunjang penataan rute penerbangan di Jawa Barat.

Baca Juga: Daftar Teka-teki Tugas MPLS 2023 Paling Unik, Jawaban Dijamin Benar! Ini Arti Nasi Seksi

“Di dalam mengelola Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati, AP II menerapkan konsep multi-airport system yang akan mengedepankan dan mensinergikan strategi bisnis dan potensi masing-masing bandara untuk saling mendukung,” jelas Awaluddin.

Adapun Bandara Husein Sastranegara, nantinya melayani angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dengan pesawat propeller dan angkutan udara niaga tidak berjadwal dalam negeri. Termasuk juga angkutan udara bukan niaga dalam negeri seperti antara lain penerbangan militer, kenegaraan, dan evakuasi medis.