Jember (beritajatim.com) – Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih dalam posisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, karena cakupan vaksinasi belum mencapai 70 persen. Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Jember masih pada kisaran 59,98 persen dan capaian dosis kedua baru 32 persen.

“Namun dalam kondisi riil di lapangan dalam satu bulan terakhir ini, tidak ada (warga Jember) yang terpapar Covid-19 dan meninggal. Kalau kira hitung tanpa ada variabel vaksin, kami saat ini sudah di (PPKM) Level 1,” kata Bupati Hendy Siswanto, Selasa (21/12/2021). Perubahan regulasi membuat Jember berada di level ketiga.

Menurut Hendy, saat ini kondisi pandemi di Jember sudah mulai melandai. “Untuk mendapatkan (cakupan) vaksinasi dosis kedua ini justru agak berusaha keras, untuk menyampaikan bahwa dosis 1 dan 2 ini melengkapi herd immunity. Mereka (masyarakat) menyampaikan, bahwa dengan satu dosis sudah cukup kuat,” katanya.

Pemkab Jember terus mengedukasi masyarakat agar mau menjalani vaksinasi dosis kedua. “Ada lebih dari 100 titik vaksinasi dan kami melakukan door to door. Warga yang belum mendapat vaksin kedua, antusiasmenya kurang,” kata Hendy.

Itulah yang membuat Hendy senang, ketika ada Gerakan Bersama (Geber) Parekraf Peduli dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selama sebelas hari di Jatim dengan mobil vaksinasinya. Kegiatan itu berakhir, Selasa (21/12/2021) kemarin di Desa Kemiri, Kecamatan Panti.

Dalam sambungan konferensi video, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, selama di Jawa Timur, mobil vaksin sudah mendatangi Ponorogo, Madiun, Ngawi, Nganjuk, Kediri, Tulungagung, dan Jember. “Berdasarkan data yang saya terima per 21 Desember 2021, sudah melayani 13 ribu orang,” katanya.

Sebanyak 152 juta orang warga Indonesia sudah menerima vaksin pertama dan 100 juta orang menerima vaksin dosis kedua. “Mobil vaksin cukup efektif menjangkai sasaran yang ada di pedesaan,” kata Sandiaga. Dari Jatim, mobil vaksin ini bertolak ke Bali. [wir/ted]