Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jati, Sleman
Tokoh Terkait
PKJ Mencegah Generasi Muda Tercerabut dari Akar Budaya
Krjogja.com Jenis Media: News
Dr Didik Wardaya MM MPd membuka Workshop Guru dan Entitas Sekolah. (foto: jayadi kastari)
Krjogja.com - SLEMAN - Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) mencegah generasi muda tercerabut dari akar budayanya sendiri. PKJ mempunyai visi-misi berbasis budaya. "Nilai-nilai kejogjaan perlu diwariskan secara berkelanjutan, termasuk ajaran Ki Hadjar Dewantara dari Tamansiswa," ujar Dr Didik Wardaya MPd MM, Kepala Dinas Dikpora DIY saat membuka Workshop Guru dan Entitas Sekolah di Hotel UNY, Karangmalang, Sleman, Selasa (11/07/2023).
Workshop diselenggarakan Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP-PKBTS) bekerjasama dengan Dinas Dikpora DIY . Workshop memilih tema 'Implementasi Ajaran Tamansiswa sebagai Bagian dari Widya Saka Tunggal Pendidikan Khas Kejogjaan' berlangsung selama 3 hari, Selasa - Kamis (11-13/07/2023).
Workshop menghadirkan narasumber Prof Dr Sutrisna Wibawa MPd (Ketua Dewan Pendidikan DIY, Guru Besar UST/Tamansiswa dan UNY), Dr Sumbo Tinarbuko MSn (Dosen Prodi DKV FSRD ISI Yogya), Anindyah (Dewan Pakar Badan Wanita Tamansiswa) dan Ki Sutikno (Paripurna Pamong Ketamansiswaan), Ki Listyo HK (Pimpinan Lab Sariswara).
Workshop tersebut diberi pengantar Ki Andi Jayaprana (Ketua Panitia) dan Ki Dr drh HM Munawaroh MM (Ketua Umum PP-PKBTS). Menurut Didik Wardaya, Pendidikan Khas Kejogjaan, termasuk ajaran Ki Hadjar Dewantara mewariskan nilai-nilai luhur.
"Generasi muda harus memahami dari konsepsi hingga implementasinya. PKJ direalisasikan dalam perilaku dalam berbagai lingkungan, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat," ujarnya.
Pada bagin lain, pendidikan berbasis budaya mengemban misi dan visi, termasuk artefak masa lalu. Peninggalan nilai-nilai pada masa lalu juga perlu diaktualisasikan tanpa meninggalkan jati diri keluhuran budi pekerti.
Sedangkan Ki Dr drh Munawaroh mengapresiasi kegiatan workshop. Apalagi kegiatan ini sebagian besar diikuti para pamong/guru Tamansiswa di DIY.
"Kami senang dari forum ini pasti ada penyegaran dan bagaimana mengimplementasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara secara aktual dan inovatif sesuai dinamika zamannya," ucapnya.
Sementara itu, Ki Andi Jayaprana selaku Ketua Panitia dalam sambutan antara lain mengatakan, Workshop ini mengupas pemahaman konsep dasar Pendidikan Khas Kejogjaan, pemahaman umum sistem pendidikan Tamansiswa konsepsi Ki Hadjar Dewantara.
Selain itu, strategi desain komunikasi visual dalam pembudayaan pendidikan khas kejogjaan di sekolah. Materi lain, strategi serapan kearifan lokal dalam perspektif keunikan siswa di sekolah. Tembang dan lagu sebagai media efektif penanaman watak khas kejogjaan.
"Materi lain, kolaborasi matapelajaran dengan pendidikan khas kejogjaan khas Tamansiswa," ujarnya.
Dari workshop ini ada penyusunan langkah nyata, dengan bimbingan instruktur paran peserta worksop diarahkan untuk menyusun langkah kerja menerapkan pola pendidikan khas kejogjaan di sekolah masing-masing.
Langkah kerja ini akan dipantau, dikolaborasikan setelah workshop bersama orangtua, masyarakat dan influencer. (Jay)
Sentimen: netral (66.6%)