Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung
Tokoh Terkait
Jusuf Kalla
Said Aqil Siradj
Miftachul Akhyar
Kekuatan di NU Sekarang Anak Muda dan Santrinya Pintar
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Lampung (beritajatim.com) – Presiden RI Joko Widodo membuka secara resmi Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Pondok Pesantren Darussa’adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).
Hal ini ditandai dengan pemukulan rebana didampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Gubernur Provinsi Lampung Junaidi
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan jika kader-kader NU yang potensial dapat dimanfaatkan dan diberdayakan dengan baik dalam satu lokomotif. Hal ini akan dapat berdampak besar dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
“Apabila ini bisa dirajut dalam sebuah kekuatan lokomotif, saya meyakini ini bisa menarik gerbong yang ada di bawah untuk bersama-sama dalam rangka menyejahterakan kita semua,” katanya.
Dalam rangka mengegolkan hal itu, Jokowi akan menyiapkan konsesi di berbagai bidang, mulai dari pertanian, minerba, hingga teknologi. “Saya menawarkan, yang muda-muda ini, dibuatkan sebuah wadah bisa PT atau kelompok usaha. Kalau siap, saya menyiapkan konsesi, baik itu konsesi terserah lahan pertanian, silakan,” ujarnya.
Jokowi juga mengingatkan pentingnya pemerataan ekonomi. Ia mengakui bahwa hal tersebut bukan perkara yang mudah dilakukan. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia melihat potensi yang besar di NU.
“Kekuatan di NU sekarang, anak-anak mudanya yang pintar, santri-santrinya yang pintar, keluaran banyak dari universitas besar dari seluruh negara dunia,” tutur Jokowi.
“Saya juga menyiapkan konsesi minerba, yang pengen bergerak di usaha-usaha nikel misalnya, usaha-usaha batubara, boxit, tembaga. Tetapi sekali lagi, ini dalam kelompok usaha besar sehingga bisa mengajak gerbong lain, untuk ikut menikmati,” imbuh presiden kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu.
Namun, ia menggarisbawahi bahwa hal tersebut merupakan pekerjaan yang besar. NU hanya tinggal merajutnya saja untuk membentuk hal itu terwujud. “Ini memerlukan kerja besar. tetapi saya melihat potensi di NU itu ada, tinggal merajutnya,” ujarnya.
Jokowi juga melihat potensi kader-kader NU yang potensial di bidang teknologi. Banyak di antaranya yang telah menamatkan studi doktornya di bidang tersebut dalam usia muda. Hal tersebut juga penting untuk diberdayakan. Sebab, teknologi, menurutnya, bakal menyeluruh di segala bidang.
Yang berkaitan dengan teknologi, yang pintar-pintar sangat banyak sekali. Doktor-doktornya banyak sekali yang muda-muda. Karena apapun, ke depan yang namanya, teknologi, harus masuk ke sana,” jelas Jokowi.
Oleh karena itu, ia sangat berharap potensi itu dapat dimaksimalkan untuk kemaslahatan umat. Jangan sampai teknologi malah menjadi kontraproduktif yang memberikan hal negatif dan merusak rakyat.
Berbicara mengenai teknologi, Jokowi pernah diajak oleh Pendiri Facebook Mark Zuckerberg untuk bermain pingpong secara virtual dengan menggunakan kacamata. Meskipun bermain tanpa bola dan meja, permainan tersebut terasa seperti biasanya. Namun, hal tersebut barulah awal dari perkembangan teknologi metaverse yang bakal lebih canggih lagi, seperti restoran virtual hingga mall virtual.
Jokowi mengingatkan agar hal tersebut perlu disikapi dengan hati-hati. Terlebih tema Muktamar berkhidmat untuk peradaban dunia, menurutnya, harus dipengaruhi. “Hati-hati memang peradaban itu harus kita pengaruhi agar maslahat bagi masyarakat dunia khususnya di negara kita Indonesia,” katanya.
Ke depan, ungkap Jokowi, bakal ada pengajian virtual yang seperti bertatap muka secara langsung. Hal ini akan datang dalam waktu yang tidak lama lagi dan harus disiapkan sejak dini.
“Kita semuanya harus siap. Kita bersama-sama NU untuk peradaban dunia. Indonesia sekarang memimpin G20. Juga ingin mempengaruhi kebijakan dunia yang berpihak kepada negara miskin, berkembang, kepulauan, dalam segala hal, utamanya dalam digitalisasi dan ekonomi hijau,” pungkasnya.
“Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya secara resmi membuka Muktamar NU ke-34 ,” katanya menutup pidato sambutannya.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Presiden 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla, Jajaran Menteri Kabinet, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) H Abdul Muhaimin Iskandar. Hadir pula para rais dan katib syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), para ketua dan sekretaris tanfidziyah PBNU, dan perwakilan peserta Muktamar. [tok/but]
Post navigation
Sentimen: positif (97.7%)