Sentimen
12 Jul 2023 : 14.11
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang, Cirebon
Tokoh Terkait
Masyarakat Diimbau Tak Percaya Iming-iming Lolos Polisi dengan Uang
Medcom.id Jenis Media: News
12 Jul 2023 : 14.11
Jakarta: Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo mengimbau masyarakat tak lagi percaya dengan iming-iming lolos rekrutmen Polri dengan membayar sejumlah uang. Dipastikan, orang yang menjanjikan itu adalah penipu.
"Jangan mudah terprovokasi oleh hasutan-hasutan orang, yang dengan cara-cara secara instan bisa masuk ke polisi. Apalagi dengan membayar uang tertentu, itu pasti dibohongin," kata Dedi dalam keterangan tertulis dikutip Rabu, 12 Juli 2023.
Dedi meminta masyarakat juga melek informasi soal banyaknya kasus penipuan modus rekrutmen Polri. Sejak awal pendaftaran rekrutmen Polri dibuka, pihaknya dan jajaran telah menyosialisasikan masuk Polri gratis tanpa pungutan biaya.
"Ya memang dari berbagai macam kasus (penipuan) yang terjadi, yang sudah diungkap oleh Polri, ada kejadian di Sumatra Utara dan yang terakhir itu yang pedagang bubur yang di Cirebon, itu seperti itu. Jadi masih ada sebagian masyarakat (yang percaya dengan memberi sejumlah uang bisa jadi polisi)," jelas mantan Kadiv Humas Polri itu.
Dedi mengatakan masyarakat yang hendak mengikuti rekrutmen Polri harus percaya diri. Menurutnya, lolos seleksi itu berdasarkan kemampuan diri sendiri.
"Jangan mudah percaya, ataupun jangan mudah merasa dengan menggunakan cara-cara mengeluarkan uang, kemudian percaya dengan beberapa oknum tertentu yang bisa meluluskan untuk menjadi polisi," ujar jenderal bintang dua itu.
Dedi menuturkan banyak kasus penipuan modus rekrutmen Polri yang terungkap karena keluarga mereka tak lolos tes setelah membayar sejumlah uang. Dedi menekankan kelulusan peserta rekrutmen Polri tidak instan, namun berdasarkan kemampuan dan persiapan yang maksimal.
"Nah itu kita mengharapkan kepada masyarakat untuk betul-betul apabila ingin menjadi anggota Polri, dipersiapkan semaksimal mungkin fisiknya, kemudian kesehatannya, kemudian intelektualnya, kemudian mentalnya. Dan harus yakin kepada kemampuan sendiri," ungkap Dedi saat berkunjung ke Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
"Jangan mudah terprovokasi oleh hasutan-hasutan orang, yang dengan cara-cara secara instan bisa masuk ke polisi. Apalagi dengan membayar uang tertentu, itu pasti dibohongin," kata Dedi dalam keterangan tertulis dikutip Rabu, 12 Juli 2023.
Dedi meminta masyarakat juga melek informasi soal banyaknya kasus penipuan modus rekrutmen Polri. Sejak awal pendaftaran rekrutmen Polri dibuka, pihaknya dan jajaran telah menyosialisasikan masuk Polri gratis tanpa pungutan biaya.
-?
- - - -"Ya memang dari berbagai macam kasus (penipuan) yang terjadi, yang sudah diungkap oleh Polri, ada kejadian di Sumatra Utara dan yang terakhir itu yang pedagang bubur yang di Cirebon, itu seperti itu. Jadi masih ada sebagian masyarakat (yang percaya dengan memberi sejumlah uang bisa jadi polisi)," jelas mantan Kadiv Humas Polri itu.
Dedi mengatakan masyarakat yang hendak mengikuti rekrutmen Polri harus percaya diri. Menurutnya, lolos seleksi itu berdasarkan kemampuan diri sendiri.
"Jangan mudah percaya, ataupun jangan mudah merasa dengan menggunakan cara-cara mengeluarkan uang, kemudian percaya dengan beberapa oknum tertentu yang bisa meluluskan untuk menjadi polisi," ujar jenderal bintang dua itu.
Dedi menuturkan banyak kasus penipuan modus rekrutmen Polri yang terungkap karena keluarga mereka tak lolos tes setelah membayar sejumlah uang. Dedi menekankan kelulusan peserta rekrutmen Polri tidak instan, namun berdasarkan kemampuan dan persiapan yang maksimal.
"Nah itu kita mengharapkan kepada masyarakat untuk betul-betul apabila ingin menjadi anggota Polri, dipersiapkan semaksimal mungkin fisiknya, kemudian kesehatannya, kemudian intelektualnya, kemudian mentalnya. Dan harus yakin kepada kemampuan sendiri," ungkap Dedi saat berkunjung ke Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(ABK)
Sentimen: positif (99.5%)