Sentimen
Positif (66%)
12 Jul 2023 : 03.12
Tokoh Terkait

Ini Negara Terbaru yang Mau Dedolarisasi, Bye-bye Dolar AS?

12 Jul 2023 : 10.12 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Ini Negara Terbaru yang Mau Dedolarisasi, Bye-bye Dolar AS?

Jakarta, CNBC Indonesia - India menjadi negara terbaru yang mulai mengurangi atau menghentikan penggunaan dolar Amerika Serikat (AS) atau dedolarisasi. Hal ini terungkap dalam laporan Reserve Bank of India (RBI) yang dipublikasikan pekan lalu.

"Internasionalisasi mata uang juga terkait erat dengan kemajuan ekonomi negara, terutama keunggulannya dalam perdagangan global," kata kelompok kerja RBI dalam laporan tersebut, seperti dikutip Business Insider, Selasa (11/7/2023).

Meskipun RBI mengatakan rekomendasi kelompok kerja itu tidak mencerminkan posisi resminya, rekomendasi itu muncul setahun setelah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi pertama kali menggembar-gemborkan penggunaan rupee yang lebih besar secara global.

-

-

Dalam laporan awal Juli, kelompok kerja RBI mendorong pembukaan rekening berdenominasi rupee untuk non-penduduk di India dan luar negeri. Ini juga merekomendasikan integrasi sistem pembayaran India dengan yang ada di negara lain untuk transaksi lintas batas.

Diketahui sudah lama ada kegelisahan atas dominasi dolar yang terlalu besar dalam perdagangan dan keuangan global. Sehingga saat ini lingkungan geopolitik makro memacu negara-negara untuk mencari mata uang alternatif untuk berdagang.

Dalam laporannya, RBI menyoroti kebutuhan AS untuk mempertahankan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai penerbit mata uang cadangan tetapi, ketika dipaksa untuk memilih antara kepentingannya sendiri dan kepentingan dunia lainnya, pemerintah Amerika di masa lalu tidak ragu-ragu untuk melindungi kepentingannya sendiri.

Hal ini menjadi masalah karena berkontribusi pada ketidakseimbangan dalam sistem moneter internasional, yang sudah condong ke AS justru karena Negeri Paman Sam adalah penerbit mata uang cadangan dominan dunia, menurut laporan tersebut.

"Oleh karena itu, tampak jelas, bahwa sementara dominasi dolar AS selama 50 tahun tetap tidak tertandingi untuk saat ini, itu mulai terkikis perlahan, dan tatanan ekonomi harus berkembang untuk melihat melampaui dolar AS di masa depan," jelas kelompok kerja RBI.

Meskipun ada tren global untuk mengurangi dolar, greenback masih merupakan mata uang cadangan paling dominan di dunia, menyumbang hampir 90% dari transaksi mata uang asing global, menurut survei tahun 2022 dari Bank of International Settlements, yang anggotanya adalah bank sentral.

India, misalnya, hanya membuat sedikit kemajuan dengan dorongannya untuk menggunakan lebih banyak rupee untuk perdagangan. Mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, Bloomberg melaporkan hanya 0,01% dari perdagangan barang India diselesaikan dalam rupee tahun lalu.

Selama ini dolar AS telah menjadi mata uang cadangan dunia sejak Perang Dunia Kedua, memainkan peran penting dalam sistem perdagangan dan keuangan dunia.

Tetapi sanksi besar-besaran terhadap Rusia yang mengeluarkan negara itu dari sistem keuangan global yang didominasi dolar AS membuat negara-negara lain begitu ketakutan sehingga mereka sekarang membuat mata uang cadangan untuk perdagangan.


[-]

-

Kehancuran AS di Depan Mata, Status 'Superpower' Terancam
(luc/luc)

Sentimen: positif (66.6%)