AKURAT.CO Informasi yang menyebutkan aktivis LGBT se-ASEAN bakal kumpul di Jakarta harus disikapi serius pemerintah. Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Arya Sandhiyudha menganggap sikap pemerintah penting untuk menghentikan keresahan yang timbul di tengah masyarakat.

Sekalipun begitu, Arya menganggap masyarakat juga perlu memeriksa valid atau tidaknya informasi tersebut kepada lembaga atau instansi terkait. Artinya kembaga seperti Kemenlu atau Kemensesneg harus bisa mengonfirmasi benar atau tidaknya informasi yang beredar di medsos ini.

“Apabila belum ada, harus segera direspons karena telah menjadi pembicaraan khalayak, menimbulkan keresahan, dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Dalam klasifikasi ini dapat termasuk Informasi Serta Merta sebagaimana diatur dalam UU 14/2008,” kata Arya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Sebelumnya beredar informasi kalangan LGBT bakal kumpul di Jakarta pada 17-21 Juli 2023 di Jakarta. Aktivitas itu disebut-sebut atas inisiatif ASEAN SOGIE Caucus, organisasi yang bernaung di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.

Arya mengingatkan masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan sikap setuju atau tidak terhadap rencana aktivis LGBT yang mengatasnamakan ASEAN berkumpul di Jakarta. Sebab partisipasi publik dibutuhkan dalam negara demokratis.

Menurutnya, pada level internasional, pemerintah tidak pernah memberi pengakuan terhadap komunitas LGBT. Maka konsistensi pemerintah patut diuji dalam menyikapi simpang siur informasi ini.

“Dalam ragam fora internasional, sepengetahuan kami, posisi Indonesia tidak pernah setuju dan selalu menolak pengakuan terhadap hak LGBT, apalagi menggunakan nama ASEAN. Konsistensi informasi publik ini yang dapat masyarakat uji nanti,” tuturnya.