Suasana festival dan ekspo

SEMARANG - Dengan jumlah penduduk sangat besar, Indonesia merupakan pasar sangat besar untuk berbagai produk dari luar negeri. Kondisi banyaknya barang luar negeri masuk Indonesia perlu diwaspadai.

"Jangan sampai produk kita kalah bersaing dan masyarakat nantinya sudah terbiasa dengan menggunakan produk asing serta terbiasa dengan budaya asing. Produk dalam negeri harus didorong makin berkembang dan menerapkan inovasi pada produk lokal termasuk bisa gencar promosi yang akhirnya bisa go internasional" ujar sambutan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang dibacakan Dadang Somantri, ATD, MT (Plh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Prov Jateng).

Hal tersebut disampaikan pada pembukaan Festival Penelitian dan Pengabdian Masyarakat  dan Ekspo KKU-KKS yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata Semarang atau Soegijapranata Catholic University (SCU), Jumat (7/7/2023). Hadir pada pembukaan, Robertus Setiawan Aji N, ST, MComIT., Ph.D (Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi SCU), Dr. Y Trihoni Nalesti Dewi, SH., M. Hum (Kepala LPPM) SCU),  Rudi Elyadi, S.E., M.M. (Ketua Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) SCU).

Menurut Ganjar, UMKM terbukti tanggung dalam menghadapi krisis resesi ekonomi termasuk krisis akibat Covid 19. Kampus memiliki peran sangat strategis dalam mendampingi, membimbing dan melatih UMKM agar punya daya saing global seraya melakukan upaya digitalisasi serta menghadirkan inovasi di setiap produknya.

"Jumlah UMKM di Jateng sekitar 183.000 dengan omzet Rp 68,7 Triliun dan banyak di antaranya yang sudah digitalisasi" ujar Ganjar.

Kepala LPPM SCU Dr. Y Trihoni Nalesti Dewi, SH., M. Hum menyampaikan festival serta ekspo dan bazar tersebut sebagai salah satu penyebaran Informasi hasil penelitian dan pengabdian SCU ke masyarakat. Juga kiprah mahasiswa dan dosen SCU dalam ikut membina dan mendampingi UMKM yang ada di kota Semarang dan sekitarnya untuk bisa maju dan berkembang. (Sgi)