Sentimen
Negatif (99%)
11 Jul 2023 : 04.50
Informasi Tambahan

Event: Ibadah Haji

Kab/Kota: Madinah

Tokoh Terkait

LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Pneumonia Jadi Penyebab Utama Kematian Jemaah Haji Indonesia usai Armuzna

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

11 Jul 2023 : 04.50
LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Pneumonia Jadi Penyebab Utama Kematian Jemaah Haji Indonesia usai Armuzna

MAKKAH, AYOBANDUNG.COM --
Pneumonia menjadi penyebab utama kematian jemaah haji Indonesia. Apalagi usai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah haji Indonesia diserang penyakit yang juga disebut radang paru ini.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muhammad Imran, jumlah jemaah haji yang meninggal sebelum Armuzna sekitar 154 orang. Pada pelaksanaan jumrah, jemaah haji yang meninggal sebanyak 73 orang.

"Setelah Armuzna, jemaahbhajinyang meninggal mencapai 535 orang. Penyebab utama kematian usai Armuzna adalah penyakit pneumonia ini," ujarnya.

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Jelang Kepulangan, Jemaah Haji Harus Cukup Beristirahat

Pneumonia juga mendominasj penyakit jemaah haji yang kini dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Arab Saudi.

"Jemaah haji yang dirawat sebanyak
385 orang dengan rincian di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arab Saudi 180 dan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) sebanyak 205 orang. penyakit yang diidap mayoritas pneumonia,” ungkapnya.

Dijelaskan, pneumonia merupakan penyakit radang paru-paru yang bisa menyerang siapa saja. Ubtuk jemaah haji lansia, penyakit ini berdampak sangat serius.

"Kelelahan usai Armuzna bisa menjadi pemicu penyakit pneumonia ini. Gejalanya diawali batuk. Bagi jemaah lansia dengan daya tahan tubuh yang turun, tidak ditemukan gejala yang khas sepeti sesak dan demam.

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Petugas Siap Sambut Jemaah Haji dari Makkah di Terminal Hijrah Madinah

Sebab pada lansia tidak selalu muncul. Keluhan yang irasakan adalah kurang nafsu makan, batuk pilek, tapi sering dianggap batuk pilek biasa," katanya.

Kasus pneumonia pasca armuzna ini tidak bisa dibilang kejadian biasa. Tapi belum ke tingkat darurat pneumonia.

Berdasarkan data di atas 60 tahun lebih dari 90 ribu jemaah lebih.

"Karena itu, kami melakukan sosialisasi di kloter agar seluruh jemaah haji selalu memakai masker saat aktivitas di luar hotel, mengurangi kontak fisik dengan penderita pneumonia lainnya seperti salaman setelah salat, dan cuci tangan memakai sabun, menerapkan etika batuk tutup mulut dengan lengan atas, dan tetap istirahat," jelasnya.

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Jemaah Haji Gelombang Dua Mulai Didorong ke Madinah Hari Ini

Jemah haji juga, diminta untuk menjaga kondisi tubuhnya dengan rutin minum air putih.

"Dalam satu jam, minimal minum tiga teguk air supaya kelembaban di saluran pernafasan tetap terjaga" tandasnya.

Sentimen: negatif (99.8%)