Sentimen
Positif (65%)
9 Jul 2023 : 12.20

Kiai Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Rais Aam PBNU 2021-2026

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

9 Jul 2023 : 12.20
Kiai Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Rais Aam PBNU 2021-2026

Lampung (beritajatim.com) – Sidang Pleno IV Muktamar NU ke-34 telah menetapkan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU masa khidmat 2021-2026. Sidang pleno IV berlangsung di Gedung Serba Guna atau GSG Universitas Lampung (Unila), Kamis (23/12/2021) malam.

Kiai Miftah ditetapkan oleh sembilan nama kiai sepuh anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) bermusyawarah. Mereka bersepakat memilih KH Miftachul Akhyar.

Sembilan anggota Ahwa tersebut adalah KH Dimyati Rois, KH Musthofa Bisri, KH Ma’ruf Amin, KH Anwar Manshur, KH TG Turmudzi Badaruddin, KH Miftachul Akhyar, KH Nurul Huda Djazuli, KH Ali Akbar Marbun dan KH Zainal Abidin.

Rapat anggota Ahwa untuk memilih dan menentukan Rais Aam PBNU masa khidmat 2021-2026 dipimpin KH Ma’ruf Amin.

“Kami telah bersepakat dengan kesantunan seluruh anggota Ahwa untuk menentukan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU 2021-2026. Ada permintaan dari anggota Ahwa, agar Rais Aam PBNU tidak boleh merangkap ke organisasi lain, agar fokus mengurus jamiyah NU. Kedua, jika nanti ada calon ketua umum tanfidziyah lebih dari satu orang, agar Rais Aam menyetujui semuanya,” kata KH Zainal Abidin, yang membacakan keputusan sembilan kiai anggota Ahwa.

Sebelumnya, sidang pleno Muktamar NU ke-34 untuk menetapkan sembilan kiai sepuh yang bertugas untuk memilih Rais Aam PBNU periode 2021-2026. Tercatat KH Dimyati Rais berhasil mendapatkan suara tertinggi, yakni sebanyak 503 dukungan dari PCNU dan PWNU. Disusul KH Mustofa Bisri sebanyak 494, KH Ma’ruf Amin 458, KH Anwar Mansur 408, KH TG Turmudzi 403, KH Miftachul Akhyar 395, KH Nurul Huda 384, KH Buya Ali Marbun 309 dan KH Zinal Abidin 272.

Merujuk tata tertib muktamar, pemilihan Rais Aam PBNU disepakati menggunakan sistem AHWA. Dengan model ini, Rais Aam akan dipilih oleh sembilan orang yang mendapat mandat PCNU dan PWNU menjadi AHWA. Model AHWA menitikberatkan pada pendekatan musyawarah mufakat.

Sedangkan penentuan ketua umum tandfidziyah PBNU dilakukan dengan cara pemilihan. Para calon akan memperebutkan dukungan dari pemilik suara, yakni PCNU, PCINU, PWNU, PBNU dan badan otonom.

Ketua Steering Committee atau Panitia Pengarah Muktamar ke-34 NU, Muhammad Nuh mengatakan, pemilihan AHWA dilakukan dengan membagi dalam enam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 100 orang. “Jadi satu kotak besar kita bagi 100, sehingga 3,5 jam itu kita arahkan pukul 17.00 sudah rampung menghitungnya. Nanti pukul 19.30 malam pada saat pleno kita paparkan hasilnya,” kata dia. [tok/but]



Post navigation

Sentimen: positif (65.3%)