Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyebut, pihaknya telah mengidentifikasi berbagai hal dalam memanfaatkan akses pendanaan dan pembiayaan untuk sektor air minum dan sanitasi. Adapun terdapat lima langkah yang bisa direalisasikan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dia menyebutkan langkah pertama adalah dengan memastikan keselarasan politik dan komitmen lintas hierarki dalam pemerintahan untuk menyediakan infrastruktur air secara efektif. Kemudian meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk menyediakan air bersih dan sanitasi, termasuk memperkuat kapasitas skala kecil dan rumah tangga

"Selanjutnya mengembangkan rencana air dan sanitasi komprehensif yang memenuhi kebutuhan infrastruktur, penyampaian layanan, persyaratan pembiayaan, dan kelestarian lingkungan," ujar Herry dalam Workshop ke-3 (DJPI PUPR di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023) lalu.

-

-

Keempat lanjut dia melakukan investasi dalam pembangunan kapasitas untuk pemangku kepentingan utama dan masyarakat. Termasuk dukungan teknis dan bantuan keuangan.

Terakhir adalah dengan mengembangkan strategi keuangan yang kuat untuk mengeksplorasi berbagai sumber pendanaan. Di samping itu, memprioritaskan mekanisme berkelanjutan yang memastikan pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur jangka panjang.

Untuk diketahui permasalahan kebutuhan pemenuhan air bersih dan aman saat ini tengah menjadi tantangan. Terutama di Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi masif.

Adapun saat ini, masyarakat Indonesia belum semuanya merasakan akses tersebut. Di mana hanya ada 20% rumah tangga yang sudah terpenuhi kebutuhan air minum perpipaan, sedangkan cakupan akses dan kebutuhan sanitasi baru terpenuhi 7,25% secara nasional.

Sebagai informasi dalam mendorong pendanaan untuk sektor air bersih dan sanitasi, DJPI PUPR telah menyelenggarakan workshop ketiga sebagai side event World Water Forum ke-10 Tahun 2024 dengan tema 'Water for Shared Prosperity'. Mengangkat tema 'Secure and Increase Funding For Basic Access to Safe Water and Sanitation For All at All Scales' workshop tersebut digelar untuk mendukung subtema Sustainable Water Finance sebagai side event salah satu Thematic Process World Water Forum ke-10 Tahun 2024.

Adapun Indonesia resmi terpilih menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 Tahun 2024 dengan tema 'Water for Shared Prosperity' yang akan diselenggarakan di Bali pada Mei 2024 mendatang.

[-]

-

Road Show Menuju 10th World Water Forum 2024
(dpu/dpu)