Menurut analis politik Jamiluddin Ritonga, PKB berpeluang pindah haluan, apabila PDIP dapat mengakomodir kepentingan politik PKB. Termasuk tentunya kelayakan pembagian kursi kekuasaan yang bisa diperoleh PKB.

Hanya saja, lanjut Jamiluddin, manuver PKB itu tampaknya tidak akan terlalu merisaukan Gerindra, khususnya Prabowo.

“Sebab, kalau PKB pindah haluan, Gerindra akan lebih mudah memutuskan akan berkoalisi dengan Golkar dan PAN. Bahkan Prabowo akan lebih mudah memutuskan Airlangga Hartarto atau Erick Thohir sebagai cawapresnya,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/7).

“Dua kandidat ini tentu lebih layak menjadi cawapres daripada Cak Imin,” imbuhnya menekankan.

Menurut mantan Dekan Fikom IISIP ini, manuver PKB dengan bertemu fraksi PDIP di DPR RI sama sekali tidak membuat Prabowo terganggu. Sebaliknya, kata Jamiluddin, manuver tersebut justru memperlihatkan dengan jelas bahwa PKB adalah partai yang tidak berkomitmen.  

“Manuver PKB justru bisa menjadi blunder karena dinilai Gerindra tidak komit pada kesepakatan mereka,” tutupnya.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.