Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: London, Moskow
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Bos Wagner Bakal Dilenyapkan Selamanya, Target Baru Putin?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, terancam dibunuh oleh Pemerintah Rusia. Wagner adalah pasukan pendukung perang Rusia di Ukraina dan sempat berhasil merebut wilayah Bakhmut, Ukraina.
Diketahui, kudeta Wagner terjadi pada 24 Juni lalu akibat konflik dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Namun, hal itu batal dan Prigozhin diasingkan ke Belarus.
Di Belarus, Prigozhin dilaporkan mendapat perlindungan dari Presiden Belarus, Alexander Lukashenko. Namun, sejumlah pihak meragukan hal tersebut dan mengklaim bahwa Prigozhin bisa menjadi target pembunuhan pemerintah Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Kepala penasihat politik pemimpin oposisi Belarusia yang diasingkan Sviatlana Tsikhanouskay, Franak Viacorka, mengatakan bahwa setiap pasukan Wagner yang menetap di Belarusia akan terjebak di antara Kremlin yang penuh dendam. Posisi mereka pasti tak aman di Minsk.
"Kami tidak melihat Prigozhin akan bertahan lama. Tidak aman di Belarusia," kata Viacorka dalam sebuah wawancara dimuat Newsweek, dikutip Sabtu (8/7/2023).
"Belarus berada di bawah kendali Putin dan jika Putin memerintahkan pembunuhan Prigozhin, itu akan terjadi," tambahnya.
Viacorka mengatakan bahwa Belarus bukanlah tempat yang aman bagi Prigozhin. Terlebih, masyarakat Belarus juga akan menjadikan negaranya sebagai tempat yang tidak aman bagi Prigozhin.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina, Mayor Jenderal Kyrylo Budanov. Ia mengatakan bahwa Kyiv mengetahui rencana pemberontakan dan plot yang sedang berlangsung oleh badan intelijen Rusia FSB untuk membunuh Prigozhin.
"Kami tahu bahwa tugas membunuh Prigozhin ditugaskan ke FSB," ujar Budanov.
"Akankah mereka berhasil? Waktu akan berbicara. Bagaimanapun, semua upaya pembunuhan potensial tidak akan cepat," pungkasnya.
Sementara itu, pakar dinas keamanan Rusia, Yuri Felshtinsky, menuturkan bahwa saat Putin menilai aksi Prigozhin sebagai pengkhianatan. Itu berarti Kremlin menginginkan Prigozhin hilang selamanya.
"Katakanlah Prigozhin dibunuh besok entah oleh penembak jitu, pesawatnya ditembak jatuh, atau diracun, mereka (Rusia) akan mengatakan itu dilakukan oleh Ukraina," ujar Felshtinsky.
"Mungkin banyak orang akan berpikir bahwa itu dilakukan oleh Putin tetapi tidak ada yang akan menangisi kematian (Prigozhin) karena ia membuat banyak orang kesal di Rusia," imbuhnya.
Sebagai informasi, Rusia diduga sempat terlibat dalam beberapa aksi pembunuhan mantan perwira Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), Alexander Litvinenko. Ia tewas pada 2006 setelah diracuni dengan polonium-210 di London, Inggris.
Selain itu, Rusia juga diklaim terlibat pada upaya serupa ke mantan perwira intelijen, Sergei Skripal, dengan racun Novichok di Salisbury, Inggris pada 2018. Namun, Skripal selamat.
Sementara itu, teka-teki keberadaan Prigozhin dan ribuan pasukannya di Belarus pun mencuat. Citra satelit beresolusi tinggi baru yang diperoleh BBC News mengungkapkan bahwa ada ratusan struktur mirip tenda baru di lokasi yang diduga sebagai kamp Wagner di Belarus.
Citra satelit menunjukkan aktivitas di bekas pangkalan militer sekitar 21 km dari kota Asipovichy, Belarus. Daerah tersebut telah dilaporkan media Rusia sebagai tempat yang dapat menampung para pejuang Wagner.
BBC Verify telah mengidentifikasi lebih dari 300 bangunan mirip tenda yang didirikan di bangunan itu dalam dua minggu terakhir. Dalam sebuah perbandingan citra satelit dari 15 Juni menunjukkan tidak ada struktur yang terlihat.
Kemudian, gambar beresolusi tinggi terbaru diperoleh per 30 Juni. Ini mengungkapkan pekerjaan ekstensif yang sedang dilakukan di lokasi tersebut.
Sementara itu, menurut laporan FT dan Al-Arabiya, Prigozhin akhirnya muncul ke publik setelah menghilang pasca kudeta gagal di Rusia. Dalam sebuah video, ia meminta warga Rusia membela Wagner. "Kami membutuhkan dukungan lebih dari sebelumnya," tegasnya sambil berterima kasih karena ke penggemarnya di Rusia.
Di kesempatan itu, Prigozhin tak mengkritik Kremlin sama sekali. Namun, ia membela kudetanya sebagai 'pawai keadilan'.
Ia menyebut apa yang dilakukan ke Moskow bulan lalu adalah upaya untuk melawan pengkhianat dan memobilisasi masyarakat. "Segera Anda akan melihat kemenangan kami berikutnya di depan," tambahnya.
[-]
-
'Jenderal Kiamat' Putin Ditangkap! Dituding Dukung Bos Wagner(pgr/pgr)
Sentimen: negatif (99.8%)