Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Washington, Berlin
Tokoh Terkait
NATO Pecah, Jerman Tolak Kirim 'Senjata Terlarang' ke Ukraina
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dapat dipastikan akan mengirim munisi tandan ke Ukraina. Namun, pengiriman 'senjata terlarang' itu juga menuai penolakan dari anggota-anggota NATO.
Sebagai contohnya Jerman. Mengutip CNBC, Dua menteri senior pemerintah Jerman menyatakan, bahwa Berlin menentang langkah pengiriman munisi tandan tersebut ke Kyiv, Ukraina.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa Jerman, sebagai salah satu dari 111 negara pihak Konvensi Munisi Curah (CCM), menegaskan bahwa Amerika Serikat bukanlah pihak dalam konvensi tersebut.
Baerbock mengacu pada CCM, yang dibuka untuk ditandatangani di ibu kota Norwegia pada tahun 2008. "CCM melarang penggunaan, penimbunan, produksi, dan transfer munisi tandan," terang Baerbock mengutip Resuters, Sabtu (8/7/2023).
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengkklaim bahwa pihaknya berhasil mendapatkan dukungan penting dari Turki untuk aspirasi NATO Ukraina setelah memenangkan janji Amerika Serikat (AS) untuk memberikan kluster bom yang dapat mengalahkan Rusia.
"Saya berterima kasih kepada Turki atas dukungannya yang konsisten terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina. Saya percaya bahwa bersama-sama kita dapat melakukan lebih banyak lagi, menyelamatkan nyawa dan melindungi stabilitas," tulis Zelensky melalui twit akun pribadinya (@ZelenskyyUa), dikutip Sabtu (8/7/2023).
Melansir dari AFP, keputusan Washington untuk memberikan senjata kontroversial ini secara dramatis meningkatkan taruhan dalam perang yang memasuki hari ke-500 pada hari ini, Sabtu (8/7/2023).
Sebagai informasi, senjata tersebut dilarang di sebagian besar dunia. Namun, larangan tersebut tidak berlaku di Rusia atau Ukraina.
Sebelumnya, Zelensky telah berupaya untuk mencari senjata yang lebih besar dan lebih baik untuk pasukannya yang terbatas dan telah meluncurkan serangan balik yang ditunggu, meskipun berlangsung lebih lama dari yang diharapkan oleh para sekutu Ukraina.
Zelensky mengatakan bahwa paket senjata terbaru dari AS adalah "tepat waktu, luas, dan sangat dibutuhkan," dengan menuliskan di akun Twitter pribadinya bahwa ini "akan memberikan alat baru untuk pembebasan tanah kami,".
"Paket bantuan pertahanan yang tepat waktu, luas, dan sangat dibutuhkan dari AS. Kami berterima kasih kepada rakyat Amerika dan Presiden Joseph Biden atas langkah-langkah tegas yang mendekatkan Ukraina pada kemenangan atas musuh dan demokrasi pada kemenangan atas kediktatoran, " tulis Zelensky dalam twitnya.
"Perluasan kemampuan pertahanan Ukraina akan memberikan alat baru untuk pembebasan tanah kami dan mendekatkan perdamaian," imbuhnya.
Presiden AS, Joe Biden, mengaku bahwa keputusan pihaknya untuk memasok Ukraina dengan senjata yang mampu menutupi beberapa lapangan sepak bola dengan ratusan bahan peledak kecil adalah hal yang sulit.
"Saya membahas ini dengan sekutu-sekutu kami," ujar Biden kepada CNN, dikutip Sabtu (8/7/2023). "Pihak Ukraina kehabisan amunisi," imbuhnya.
[-]
-
Bos NATO Tiba-tiba Turun Gunung ke Ukraina, Ada Apa?(pgr/pgr)
Sentimen: positif (99.6%)