Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Lumajang
Kasus: kebakaran, teror
Tokoh Terkait
Roundup: Teror Kera Liar di Kuningan Ada sejak 2022, 4 Koloni Berjumlah 150 Ekor dan Ancaman Anak Sekolah
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Teror kera liar kembali menyerang warga Kuningan, Jawa Barat. Terbaru, kera liar jenis ekor panjang (Macaca Fascicularis) membuat geger lingkungan Kondang RT 8 RW 3 Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur. Dua ekor Macaca Fascicularis mencapai permukiman warga pada Kamis, 6 Juli 2023.
Kemunculan kera ekor panjang tersebut mulanya diketahui oleh Iin (56), warga setempat. Ia mengaku melihat sendiri dua kera liar menaiki atap rumahnya. Lantas Iin gegas melapor pada petugas pemadam kebakaran (damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kuningan, sebab khawatir keberadaan hewan tersebut membahayakan.
Dari keterangan Kepala UPTD Satpol PP Kabupaten Kuningan, Mh. Khadafi Mufti, satu regu telah dikerahkan dalam upaya pemburuan dua ekor kera tersebut. Namun keduanya gagal ditangkap, sebab kadung kabur ke area perkebunan warga.
“Anggota kami (Regu Damkar) sudah melakukan pencarian di sekitar permukiman, termasuk di sekitar atap rumah. Namun kera liar yang meresahkan warga itu tidak ditemukan. Diduga melarikan diri ke area perkebunan,” kata Khadafi, Kamis, 6 Juli 2023.
Baca Juga: Suami di Banjaran Bandung Bunuh Istri, Cekcok Masalah Utang Jutaan Rupiah
Geger sejak Januari 2022
Teror kera liar jenis ekor panjang di Kuningan diketahui bukan masalah baru, melainkan telah berlangsung selama satu tahun, sejak Januari 2022. Sebanyak 4 koloni kera liar Macaca fascicularis didapati di wilayah hutan Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. Sekitar 150 ekor kera mendiami wilayah hutan tersebut, dengan sebaran seluas kurang lebih 20 hektare.
Jumlah itu diketahui berdasarkan hasil mitigasi oleh UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Selasa, 18 Januari 2022 lalu. Mitigasi digelar setelah adanya laporan serangan kawanan kera liar yang merusak di permukiman warga Blok Sampora, Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi.
Di sebelah utara wilayah, terdapat habitat kera liar berupa hutan seluas satu hektare yang berbatasan dengan sungai Cisanggarung, dengan tebing terjal. Hanya ada perkebunan milik warga tanpa satupun permukiman di lokasi.
Di sebelah selatannya, habitat kera liar ekor panjang berbatasan dengan Blok Sampora/Guranteng, dengan hutan atau perkebunan milik warga seluas dua hektare. Di lokasi ada sekitar 40 rumah warga dengan total sekitar 250 jiwa yang bermukim.
"Setelah mapping wilayah sebaran, kami kemudian melakukan pencarian dan penelusuran dan menemukan empat koloni kera yang mendiami wilayah tersebut," kata Khadafi.
Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Terjang Lumajang, Tiga Orang Meninggal
Menjadi Ancaman bagi Anak Sekolah
Awal tahun 2023, keresahan akibat teror kera liar jenis ekor panjang melanda sejumlah anak TK Al Ghifari di Jalan Oto Iskandar Di Nata, Kelurahan dan Kecamatan Kuningan. Pasalnya, 3-6 ekor kera-kera liar muncul dari arah perkebunan dan sungai yang berada di sebelah utara Lingkungan Pasapen.
Kera-kera tersebut datang nyaris rutin setiap pagi antara pukul 7.00-9.00 WIB, berjemur di atas bangunan sekolah dan rumah warga sekitar lingkungan sekolah. Rabu, 18 Januari 2023, petugas dari unit Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan turun tangan, melakukan pencarian dan mitigasi keberadaan kera.
Laporan mulanya diterima dari Kepala TK Al Ghifari, Chotimah. Ia meminta Khadafi selaku ketua Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan untuk segera menangkap para kera yang meresahkan.
"Saat kami melakukan pencarian dan mitigasi, kera-kera itu langsung berlarian. Kemungkinan kembali ke area perkebunan dan sungai," ujar Khadafi, dikutip Sabtu, 8 Juli 2023.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Teror Kera Liar di Kuningan hingga Bupati Bandung Dadang Supriatna Dilaporkan ke KPK
Masih dari keterangan Khadafi, terdapat pohon nangka di sekitar lokasi TK Al Ghifari yang saat ini sedang berbuah. Pohon itu disinyalir menjadi pemicu para kera rutin berdatangan ke lokasi.
Menurut Kepala TK Al Ghifari, para kera sempat ketahuan masuk dapur dan memakan buah nangka di sana. Pihak sekolah melakukan upaya pengusiran, namun kera-kera liar tersebut justru menunjukkan gesture hendak menyerang alih-alih pergi.
Chotimah mengaku khawatir murid-muridnya dalam bahaya, sehingga segera melaporkan keberadaan kera tersebut ke Call Centre UPT Pemadam Kebakaran Satpol-PP Kabupaten Kuningan di 0232-871113/081322698881. Hal itu kemudian disarankan oleh Khadafi kepada warga Kuningan lainnya.
"Kami sarankan kepada warga, apabila melihat atau menemukan kera di pemukiman warga, jangan dikasih makan, lakukan pengusiran dengan menggunakan kentongan atau bunyi-bunyian," ujarnya. ***
Sentimen: negatif (100%)