Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta, Bantul
UOB Tantang Seniman Indonesia Berkompetisi di Asia Tenggara
Krjogja.com Jenis Media: News
Suasana diskusi di Auditorium ISI Yogyakarta (Harminanto)
Krjogja.com - BANTUL - Kompetisi 13th UOB Painting of the Year (POY) dimulai kembali. Kali ini UOB mengundang perupa di Jogja untuk menunjukkan bakat dan memperluas wawasan seni menghadapi seniman negara Asia Tenggara termasuk yang terbaru, Vietnam.
Sebagai bagian dari program penjangkauan UOB POY tahun ini, UOB Indonesia mengadakan sesi diskusi bertajuk Tata Kelola dan Masa Depan Seni Rupa Indoneesia bersama pakar seni terkemuka dan seniman di Auditorium ISI Yogyakarta, Kamis (6/7/2023). Diskusi tersebut bertujuan untuk mendorong perupa yang memiliki aspirasi internasional memperluas wawasan melalui komunitas seni global dan mengeksplorasi berbagai pandangan kreatif yang beragam, termasuk budaya urban, sejarah dan tradisi.
Desain identitas program kompetisi UOB POY 2023 terinspirasi oleh karya pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year 2022, Dystopia karya seniman Thailand Chomrawi Suksom. Visual yang membentuk bola yang berkembang melambangkan dunia yang mengalami perubahan dan pembaruan konstan, yang diwakili oleh budaya dan identitas yang berbeda.
Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya sudah 13 tahun bergerak mendukung seniman. Dari pengalaman yang didapatkan, kualitas dan gagasan seniman Indonesia sangat kaya dengan dinamika kehidupan di sekitar.
"Tidak heran bahwa seniman Indonesia menang 6 kali dari 13 tahun penyelenggaraan. Kompleksitas persoalan di Indonesia membuat penggamabaran seniman kita lebih kaya. Tapi saat penjurian, ketika mempertahankan konsep perlu digali lebih jauh membuat narasi menarik. Terkadang karya bagus tapi membangun story linenya kurang. Ketika dikompetisikan di Asia Tenggara, bukan masalah konsep gagasan artistik tapi menarasikan konsep yang dibuat, ini yang belum maksimal," ungkap Maya.
Di sisi lain, Indonesia menurut Maya memiliki tantangan dalam mengapresiasi karya seni dari seniman. Dari hampir 300 juta warga, presentasi apresiasi seni masih sedikit, yang diharapkan bisa diurai bersama ekosistem seni tanah air.
"Di sisi lain kita masih kurang dalam apresiasi seni, dilihat dari banyaknya penduduk hampir 300 juta. Ini yang perlu juga kita lakukan, apalagi negara lain mulai mengenalkan seni sejak dini, kita harus pula melakukannya. Antusiasme ada tapi bagaimana ekosistem menangkap peluang itu. UOB berharap lewat kompetisi ini bisa menggugah semangat seniman, di sisi lain menaikkan apresiasi kita atas karya-karya seni seniman," sambungnya.
Heri Pemad, Creative Director, Sarinah Art District Jakarta, pendiri Art Bali dan Art Jog (Acara seni kontemporer Indonesia terbesar di ASEAN) menambahkan ekosistem seni di Indonesia mulai seniman, manajer seni, kurator, kritikus, galeri, balai lelang, makelar juga institusi pemerintah harus bahu-membahu mengurai tantangan tata kelola seni Indonesia. Pemad yang cukup lama berkecimpung di dunia seni dengan banyak peran mengakui bahwa tata kelola seni di Indonesia memiliki karakter tersendiri yang tak bisa disamakan dengan negara lain.
"Menurut saya tidak bisa disamakan dengan luar negeri, karena ada karakter tersendiri dari seniman-seniman kita, faktanya seperti itu dari pengalaman yang saya temui sejak 2001 membuat art manajemen. Jika harus menjawab carut marut tata kelola, pasar seni sepi juga wacana seni kurang bagus. Jawabannya di event. Peristiwa-peristiwa seni yang bagus bisa menggerakkan semuanya termasuk pasar seni rupa. Ini yang harus terus dilakukan untuk membangun seni kita," tandas Pemad.
Pendaftaran UOB POY sudah dibuka mulai 4 Mei dan akan dibuka hingga 15 Agustus mendatang. Adapun juri dalam kompetisi 13th UOB POY (Indonesia) yakni Melati Suryodarmo, Dr Agung Hujatnika dan Heri Pemad. Hadiahnya menarik yakni Most Promising Artist of the Year sebesar Rp 55 juta.
Pemenang penghargaan 13th UOB POY (Indonesia) akan diumumkan 10 Oktober 2023 dan nantinya akan bersaing dengan pemenang dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam untuk memperebutkan penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year yang akan diumumkan pada 8 November 2023 di Victoria Theatre, Singapura.
Selain hadiah uang tunai, satu pemenang dari lima negara pada tahun ini dapat berpartisipasi dalam program residensi selama satu bulan di Fukuoka Asian Art Museum, Jepang untuk mendorong mereka memperluas wawasan dengan mengeksplorasi seni dan budaya negara tuan rumah. (Fxh)
Sentimen: positif (100%)