Sentimen
Negatif (66%)
7 Jul 2023 : 17.58
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN

Partai Terkait

Sudah Clear Ya, Darah Politiknya PDIP

8 Jul 2023 : 00.58 Views 1

Gelora.co Gelora.co Jenis Media: News

Sudah Clear Ya, Darah Politiknya PDIP

GELORA.CO -Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Adi Prayitno meyakini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDIP).

Adi mengakui bahwa perdebatan-perdebatan mengenai arah dukungan Jokowi memang masih terjadi, baik dari dari luar maupun dari dalam PDIP. Namun diskusi semacam itu seharusnya sudah selesai.

“Sebenarnya sudah tidak ada perdebatan bahwa Ganjar Pranowo itu adalah hasil produk yang diciptakan oleh Jokowi. Bahkan, sebelum ramai-ramai ditetapkan (Ganjar capres), orang tahu pilihan politik Jokowi ke Ganjar,” kata Adi, dikutip Liberte Suara dari YouTube KompasTV.

Menurut pengamat politik itu, asumsi-asumsi mengenai hati Jokowi ke mana-mana dapat dibantah karena Jokowi berkarier di dunia politik bermula sebagai kader PDIP.

“Diskusinya clear ya. Jokowi itu kader PDIP, darah politiknya PDIP. Jadi presiden, wali kota, gubernur dari PDIP bukan dari yang lain,” tutur Adi.

Namun demikian, Adi membaca, Jokowi terkesan tidak nyaman berpolitik di PDIP. Ada sejumlah alasan mengenai hal ini salah satunya pernyataan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri soal petugas partai.

“Jokowi itu sepertinya memang rada-rada kurang ‘at home’ ya kalau bicara politik apa pun di PDIP, serasa bukan di rumahnya,” ujarnya.

“Saya merasa ada jarak psikologis yang sepertinya membuat Pak Jokowi itu enggak happy karena diposisikan sebagai orang yang selalu menjadi petugas partai, jadi Jokowi itu sadar betul,” sambungnya.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menilai Jokowi ingin ditampilkan sebagai seorang kepala negara dan kepala pemerintahan sebuah negara.

“Padahal Jokowi itu adalah presiden yang dipilih oleh ratusan juta, kira-kira, pemilih di Indonesia yang tidak bisa disubordinasi di bawah partai,” jelas Adi.

Sentimen: negatif (66.7%)