Sentimen
Negatif (84%)
7 Jul 2023 : 06.09
Informasi Tambahan

Event: Perang Dunia II

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: London, Moskow

Kasus: teror

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Rusia-Ukraina Makin Ngeri, Putin Keluarkan Bom Baru Albatross

7 Jul 2023 : 06.09 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Rusia-Ukraina Makin Ngeri, Putin Keluarkan Bom Baru Albatross

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dikabarkan mulai membuat senjata baru untuk perangnya di Ukraina. Ini melibatkan sekutu dekatnya, yang juga musuh utama Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, Iran.

Senjata baru ini disebut Albatross. Albatross sendiri adalah perusahaan drone pertanian, kolaborasi Rusia-Iran di Provinsi Tatarstan.

Saat ini, perusahaan itu dilaporkan telah memproduksi drone pengintai untuk Kementerian Pertahanan Rusia, dengan sekitar 50 dikirim untuk pertempuran di Ukraina timur. Financial Times memuat pusat pabrik berada di pusat kemitraan teknologi yang dikembangan Teheran.

-

-

Dalam sebuah video yang dirilis bulan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia juga menunjukkan tentaranya di Ukraina yang meluncurkan drone pengintai, yang disebut sebagai drone Albatross. Dalam sebuah pernyataan kepada media pemerintah Rusia, perusahaan membenarkan telah memasok 50 unit drone M5.

Sayangnya tak disebut berapa jauh kemampuan drone tersebut. Termasuk bagaimana daya ledaknya.

Kelompok pemantau konflik yang berbasis di Goldsmiths University di London, Airwars, menemukan bahwa Business Park di dekat kota Yelabuga, Rusia, telah memasang lusinan iklan pekerjaan termasuk untuk posisi seperti "direktur produksi drone", "desainer drone" dan "kepala teknologi drone" sejak Oktober 2022. Area itu juga diyakini menjadi markas Albatross.

Beberapa secara eksplisit menyatakan ada peran Kementerian Pertahanan Rusia dalam hal desain. Beberapa iklan untuk pekerjaan terkait drone mengutip persyaratan untuk memahami "proses rekayasa terbalik".

"Sejak April, Business Park di Yelabuga juga memasang iklan untuk juru bahasa Farsi yang akan diminta untuk melakukan perjalanan, melakukan penerjemahan simultan, dan menerjemahkan dokumen teknis," mat laporan yang sama.

Pada Juni, Gedung Putih sebenarnya mengeluarkan foto satelit yang mengidentifikasi dua bangunan di daerah zona Alabuga, Rusia. Diklaim ini menjadi bagian penting dari upaya Iran untuk membantu Moskow meningkatkan kapasitas pesawat tak berawaknya.

"Kami juga prihatin bahwa Rusia bekerja sama dengan Iran untuk memproduksi drone Iran dari dalam Rusia," kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.

Seorang ahli persenjataan nirawak di Center for Naval Analyses, Samuel Bendett, menjabarkan bagaimana Yelabuga menjadi lokasi yang menguntungkan secara strategis bagi Rusia. Yelabuga diketahui ada di tepian sungai yang mengalir ke Sungai Volga.

"Itu sangat dekat dengan Kazan, salah satu pusat manufaktur berteknologi tinggi Rusia," tambahnya.

"Yang harus Anda lakukan adalah naik kapal pesiar," tambahnya.

Ini bukanlah kali pertama Iran terlibat dalam perang Ukraina dengan Rusia. Sebelumnya, Teheran diyakini memasok Rusia dengan ratusan pesawat tak berawak 'kamikaze' Shahed, yang telah diterbangkan secara berkelompok ke infrastruktur dan lingkungan Ukraina.

Meski begitu, belum ada bukti bahwa drone Shahed sedang diproduksi di pabrik tersebut. Iran juga kerap membantah terkait itu.

Serangan di Lviv

Sementara itu, Rusia dilaporkan menembakkan rudal jelajah ke Lviv, kota yang jauh dari garis depan perang, Kamis. Hal ini menewaskan sedikitnya enam orang di sebuah gedung apartemen di kota perbatasan negara NATO, Polandia itu.

Korban tewas termuda, dimuat Associated Press, berusia 21 tahun. Sementara korban tertua berusia 95 tahun, seorang nenek yang sempat selamat dari Perang Dunia II.

Dilaporkan pula bagaimana 36 orang lainnya terluka. Sebanyak 14 orang mendapat penanganan intensif di rumah sakit.

Walikota Lviv Andriy Sadovyi mengatakan ini merupakan serangan terberat di wilayah sipil kota itu. Pihaknya mengumumkan dua hari berkabung resmi.

"Serangan berulang Rusia terhadap warga sipil benar-benar mengerikan," cuitnya.

Lviv berada berjarak lebih dari 500 kilometer (km) dari ibu kota Kyiv dan 700 km dari garis depan perang, wilayah selatan Ukraina di Kherson.

'Kiamat' Makanan

Sementara itu tanda terganggunya pasokan pangan dunia di depan mata. Belum ada sinyal bahwa Rusia dan Ukraina akan memperpanjang Black Sea Grain Initiative (Perjanjian Biji-bijian Laut Hitam).

Perjanjian ini awalnya menghindarkan ekspor pangan Ukraina dari blokade Kremlin. Ukraina dan Rusia sendiri adalah pusat pangan global.

"Tidak ada kapal yang meninggalkan pelabuhan Ukraina dalam dua hari terakhir di bawah Black Sea Grain Initiative," kata organisasi yang didukung PBB yang melacak data ekspor berdasarkan perjanjian tersebut, dimuat CNBC International.

Perlu diketahui, kesepakatan ini membentuk koridor laut kemanusiaan untuk produk pertanian di tengah perang yang sedang berlangsung. Black Sea Grain Initiative akan berakhir 17 Juli nanti.

Sejak dimulainya perjanjian Juli lalu, lebih dari 32 juta metrik ton produk pertanian telah berlayar ke lebih dari 40 tujuan global dari Ukraina. Jika tak diperpanjang dan boikot terjadi "kiamat" makanan mungkin terjadi, di mana pasokan pangan dunia akan terganggu dan diyakini membawa harga melejit ke titik rekor.


[-]

-

1 Tahun Perang Rusia-Ukraina dalam 5 Babak Penuh Teror
(sef/sef)

Sentimen: negatif (84.2%)