Sentimen
Positif (76%)
7 Jul 2023 : 05.30
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Internasional Dubes: Neraca Perdagangan Indonesia ke Papua Nugini Surplus Pusat Pemberitaan

7 Jul 2023 : 05.30 Views 1

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Internasional
Dubes: Neraca Perdagangan Indonesia ke Papua Nugini Surplus

Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Duta Besar (Dubes) RI untuk Papua Nugini Andriana Supandy mengonfirmasi, neraca perdagangan Indonesia surplus US$181 juta, pada tahun 2022. Angka tersebut, berdasarkan kenaikan ekspor perdagangan Indonesia ke Papua Nugini, karena sempat mengalami penurunan saat masa pandemi Covid-19. 

Seperti  diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Papua Nugini, Kamis (5/7/2023) kemarin. Andriana juga mengamini, Presiden Jokowi sempat melakukan pertemuan dengan para pengusaha Papua Nugini.

"Kita ada kerja sama dalam bidang perdagangan (Indonesia-Papua Nugini) dari tahun ke tahun. Bahkan, kalau kita lihat neraca perdagangan kita dari sebelum pandemi Covid-19 dan tahun lalu (2022) mencapai cukup signifikan, yaitu US$307 juta," kata Andriana kepada Pro3 RRI dari Papua Nugini, Kamis (6/7/2023) malam WIB.

"Dibanding pada tahun 2019, sebelum pandemi, itu US$172 juta. Jadi, tahun lalu kita Indonesia, mendapat surplus US$181 juta," ujar Andirana.

Menurut dia, intinya adalah hal sangat baik dalam meningkatkan perdagangan dua negara, Indonesia-Papua Nugini. Para pengusaha Papua Nugini, kata dia, juga dijajaki investasi, kerja sama pengolahan minyak dan gas.

Kemudian, pertambangan, infrastruktur, dan pariwisata dari Indonesia. "Itu juga sedang didalami," ujar Andriana.

"Bahkan Bapak Presiden Jokowi meminta Menko Maritim dan Investasi Bapak Luhut Panjaitan sebagai koordinator. Dalam rangka task force dua negara, dari pihak PNG ada perdana menteri pemimpin task force tersebut," kata Andriana.

Task Force merupakan tim telah dibentuk beberapa bulan lalu, bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan pengembangan inovasi. Yaitu, untuk dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisiensi.

Andriana mengatakan, tim task force saat ini mengeksplorasi berbagai bidang yang telah disebutkan di atas. "Potensinya sangat besar, jadi, kedua negara saling melengkapi dan saling mengisi," ujar Andriana.

"Mungkin dari pihak PNG juga melihat Indonesia punya pengalaman, punya skill (kemampuan), punya teknologi. Jadi, dianggap memadai untuk mengeksplorasi sumber kekayaan alam di PNG yang melimpah," kata Andriana.

Sebab, kata dia, saat ini juga Indonesia-Papua Nugini (PNG) sedang membahas tarif perdagangan. "Sehingga, itu dapat menigkatkan surplus perdagangan yang lebih besar dari saat ini," kata Andriana.

​Indonesia adalah satu-satunya negara yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini, melalui darat. Sedangkan Indonesia, memiliki empat perbatasan darat, tiga negara lainnya adalah Malaysia, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.

Sentimen: positif (76.2%)