Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gresik, Pamekasan, Madura
Tokoh Terkait
Sosialisasi Parkir Non Tunai, Bupati Gresik Malah Diprotes Jukir
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Gresik (beritajatim.com) – Ada kejadian diluar prediksi saat sosialisasi parkir non tunai di Jalan Sumatra Perum Gresik Kota Baru (GKB). Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) malah diprotes juru parkir sewaktu melakukan sosialisasi parkir cashless kepada pengendara roda dua.
Juru parkir yang bernama Muhsin yang mengaku sebagai kordinator keberatan jika parkir cashless (non tunai) yang menggunakan QRIS code di smartphone diberlakukan. Dengan logat Bahasa Madura yang kental. Muhsin menyerahkan rompi parkir beserta kartu scan code kepada bupati. “Saya keberatan pak bupati dengan penerapan parkir non tunai ini,” ujar warga yang ber-KTP Pamekasan Madura itu, Senin (27/12/2021).
Mendapat protes tersebut, Bupati Gresik Gus Yani kaget. Dirinya, tidak mempersalahkan protes juru parkir (Jukir) itu. Namun, yang membuat terkejut jukir tersebut malah mempengaruhi rekannya yang lain. Hal ini yang membuat Gus Yani sempat emosi. Selanjutnya, memanggil jukir yang bernama Muhsin lalu meminta identitasnya.
“Mana identitasmu, kamu warga Pamekasan kok malah bikin ribut soal parkir di Gresik. Jangan memprovokasi yang lain. Tolong ini diperhatikan,” tutur Gus Yani.
Mendapat nasehat tersebut, Muhsin langsung pergi menjauh. Bupati Gresik Gus Yani yang juga didampingi Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Edi Hadisiswoyo, Kepala Dinas Satpol PP Suprapto dan Kapolsek Manyar AKP Windu tetap bersikap tegas memberlakukan parkir non tunai.
Menurut Gus Yani alasan sosialisasi dan diterapkan parkir non tunai ini mengatakan, tujuan program ini untuk menuju Gresik Smart City agar tercipta pemerintah yang good government yang transparansi serta bisa mengetahui pendapatan dari retribusi parkir. “Dengan penerapan itu, setiap hari kita bisa mengontrol berapa pendapatan dari parkir,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPRD Gresik itu menambahkan, untuk mendukung program penerapan parkir non tunai. Pihaknya bersama instansi terkait seperti Dishub maupun Dinas Satpol PP menempatkan sejumlah petugas dibantu anggota dari kepolisian dan Koramil (Satgas) di sejumlah titik parkir.
“Satgas gabungan itu nantinya rutin melakukan patroli terus memantau agar bisa jalan. Kalau ada jukir yang menarik tunai bisa diputus kontrak. Sebab, tepi jalan umum bukan milik perorangan tapi milik pemerintah daerah,” imbuhnya.
Sementara Yusita (18) mahasiswa asal Perum GKB menyatakan dirinya sempat kaget saat hendak mengendarai motornya setelah parkir. Pasalnya, beberapa petugas Dishub Gresik menghampiri dirinya diminta membayar parkir non tunai. “Parkir non tunai nyaman juga sih tapi sosialisasinya harus lebih gencar lagi mengingat masyarakat masih terbiasa bayar parkir dengan sistem tunai,” pungkasnya. [dny/kun]
Post navigation
Sentimen: negatif (66%)