AKURAT.CO Lelaki dan perempuan dewasa dominan menjadi korban perdagangan orang. Hal ini diketahui dari laporan Satuan Tugas (Satgas) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polri yang mengungkapkan dari total 1.982 korban perdagangan orang, sebanyak 889 merupakan perempuan dewasa, 114 perempuan anak, 925 laki-laki dewasa dan 54 laki-laki anak.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, sejak dibentuk pada 5 Juni 2023, Satgas TPPO telah menetapkan 714 orang tersangka dari hasil 616 laporan polisi (LP). 

"Satgas TPPO hingga 4 Juli telah menangani 616 LP terkait kasus TPPO, dan dengan tersangka 714," kata Ramadhan, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (5/7/2023). 

Satgas TPPO, kata Karopenmas, telah menyelamatkan 1.982 korban dari hasil pengusutan sejauh ini. Mayoritas korban diiming-imingi menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Pekerja Rumah Tangga (PRT). Tercatat ada 434 kasus yang terungkap melalui modus ini. 

Terdapat pula modus menjadikan korban sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan sebanyak 175 kasus. Lalu modus menjadikan korban bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) ada 9 kasus, dan modus eksploitasi anak sebanyak 43 kasus. 

Hingga saat ini, Ramadhan menjelaskan, telah terdapat 114 kasus yang masih masuk di tahap penyelidikan, dan 473 kasus yang telah masuk ke tahap penyidikan, serta terdapat satu kasus yang telah dinyatakan rampung atau P21. 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan bahwa pemberantasan TPPO menjadi salah satu fokus utama Polri. Sebab Presiden Jokowi bersama sejumlah pemimpin negara menyatakan komitmennya memberantas TPPO.