AKURAT.CO Terdakwa perkara korupsi BTS, Johnny G Plate disemprit majelis hakim. Eks menkominfo ditegur lantaran hakim tidak mau pengadilan dipersepsikan sebagai alat politik.

Ketua majelis hakim, Fahzal Hendri, memberi teguran selepas mendengarkan eksepsi dari terdakwa yang menganggap penanganan kasus korupsi dengan kerugian negara Rp8 triliun tidak profesional. 

"Perlu saya sampaikan kepada saudara, di awal uraian eksepsi atau keberatan ini ada disinggung seolah-olah itu dicari-cari kesalahannya seperti itu. Di sini untuk saudara tahu bahwa sidang ini tidak terpengaruh dengan apa-apa," ujar hakim ketua Fahzal, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (4/7/2023).

"Biar saudara tahu, kami tidak ada tendensi politik apa-apa, kami bebas dari masalah politik. Ini jangan saudara nanti beranggapan pengadilan ini juga alat politik, tidak. Kami lembaga yudikatif terbebas dari semuanya itu," lanjutnya.

Majelis meminta terdakwa untuk menjalani persidangan secara elegan, sebab majelis tidak segan membebaskan Johnny apabila jaksa gagal membuktikan dakwaannya. Sebaliknya, hakim juga bakal menjatuhkan vonis kepada terdakwa apabila terbukti korupsi.

"Jadi jangan terpengaruh dengan apa-apa berita di luar ya, jadi JPU mendakwa saudara tentu cukup bukti atau bagaimana pembuktiannya nanti," kata dia.

Teguran hakim tidak sampai di situ. Politisi Nasdem diminta tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan hakim dan bisa memengaruhi proses persidangan.  "Satu lagi yang perlu saya sampaikan, ini pesan dari majelis hakim, siapa pun yang mengatasnamakan majelis hakim, saudara jangan tanggapi. Kalau ada mengatasnamakan majelis hakim, itu semuanya bohong dan palsu. Supaya saudara tidak terpengaruh, ini pengadilan berjalan secara lurus dan adil, jangan dipengaruhi dengan hal-hal yang di luar hukum. Saudara paham?" Kata dia.

"Paham," jawab Plate.