Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Paris
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Heboh 'Civil War' Guncang Prancis, Presiden Macron Terancam
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta CNBC Indonesia - Kekacauan melanda Prancis selama lima hari pekan lalu hingga Minggu. Kematian Nahel Merzouk 27 Juni membuat kekerasan bak civil war pecah di negeri itu.
Hal tersebut diyakini menimbulkan ancaman baru bagi sang Presiden Emmanuel Macron. Popularitasnya makin melemah apalagi chaos datang setelah demo beruntun akibat kebijakan pensiunnya yang tak populer di masyarakat.
Pengamat mempertanyakan apakah Macron kini dapat mengerahkan cukup daya untuk menghadapi situasi politik di dalam negeri. Pasalnya, bahkan di saat normal, Macron membutuhkan bantuan sekutu untuk mengatur Prancis.
"Masalahnya adalah dia masih memiliki empat tahun ke depan," kata seorang peneliti senior di National Center for Scientific Research (CNRS), Luc Rouban, kepada Al Jazeera, dimuat Rabu (5/7/2023).
Foto: Kerusuhan akibat seorang remaja ditembak mati oleh Polisi di pinggiran kota Paris, Prancis, Minggu (2/7/2023). (REUTERS/Juan Medina)Kerusuhan akibat seorang remaja ditembak mati oleh Polisi di pinggiran kota Paris, Prancis, Minggu (2/7/2023). (REUTERS/Juan Medina)
Rouban mencatat ini merupakan kesekian kalinya Macron menghadapi serangkaian protes dan kerusuhan jalanan. Aksi pertama ditandai demo besar gerakan rompi kuning melawan ketidakadilan sosial yang pecah pada 2018.
"Proporsi populasi yang 'menolak institusi' semakin meningkat sebagai bagian dari kritik yang lebih luas terhadap tatanan sosial yang melibatkan ketidaksetaraan," tambahnya.
"Munafik, dengan sekolah, khususnya, tidak memungkinkan orang untuk berhasil seperti dulu," jelasnya menyebut ketipangan sosial yang ada di Prancis.
Selasa kemarin, dilaporkan kekerasan di kota-kota Prancis telah berkurang setengahnya dalam 24 jam. Sebanyak 72 orang ditangkap secara nasional Senin malam, termasuk 24 di dalam dan sekitar Paris.
Total, kurang dari 4.000 penangkapan telah dilakukan sejak Jumat. Termasuk lebih dari 1.200 anak di bawah umur akibat vandalisme.
Dikatakan 159 kendaraan telah dibakar dan 202 kebakaran terjadi di tempat sampah atau tempat lain di tempat umum. Empat kantor polisi atau polisi diserang meski tidak ada korban luka.
Mobilisasi polisi tetap dipertahankan pada tingkat yang sama seperti dua malam sebelumnya. Di mana total 45.000 berjaga di seluruh Prancis.
Kemarin, Macron pun diketahui mengadakan pertemuan dengan 220 wali kota yang kotanya mengalami kerusakan selama seminggu kekerasan. Pertemuan ini digelar di Istana Elysee.
"Dalam pertemuan tersebut, Macron berharap untuk memulai pekerjaan jangka panjang yang melelahkan yang diperlukan untuk memahami alasan yang lebih dalam yang menyebabkan peristiwa ini," kata seorang pejabat di kantor presiden, dikutip dari AFP.
Macron juga mengemukakan gagasan untuk memberikan denda cepat kepada orang tua dari anak-anak yang tertangkap karena vandalisme atau perampokan.
Foto: REUTERS/NACHO DOCEKerusuhan akibat seorang remaja ditembak mati oleh Polisi di pinggiran kota Paris, Prancis, Sabtu (1/7/2023).(REUTERS/Nacho Doce)
"Dengan kejahatan pertama, kita perlu menemukan cara untuk memberi sanksi kepada keluarga secara finansial dan mudah," katanya, menurut komentar yang dilaporkan oleh surat kabar Parisien.
Di sisi lain, situasi panas Prancis membuat rival politik Macron, Marine Le Pen, memiliki posisi yang lebih kuat. Rouban menambahkan Le Pen menggunakan situasi ini untuk melanjutkan strateginya memperkuat citra partai sayap kanannya, National Rally.
"Peristiwa mengerikan ini membuat para pemimpin kita kembali ke kenyataan," cuit Le Pen minggu lalu dalam sebuah video yang diposting di akun media sosial.
"Saya bermaksud untuk tetap berpegang pada garis perilaku kami, yaitu tidak melakukan apa pun untuk mencegah atau menentang tindakan otoritas sah yang bertanggung jawab atas ketertiban umum," tegasnya.
[-]
-
Chaos Prancis Menggila! 1.000 Ditangkap, Kota-Kota Terbakar(sef/sef)
Sentimen: negatif (100%)