Surabaya (beritajatim.com) – Perusahaan Daerah (PD) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surabaya tanda tangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan beberapa lembaga dan perguruan tinggi di Jawa timur.

MoU dilakukan untuk mengantisipasi harga daging sapi yang akhir-akhir ini cenderung naik. Sebab, setiap menjelang bulan suci Ramadhan stok daging sapi selalu menipis yang mengakibatkan harga daging sapi melambung tinggi.

“Kita sebagai tugas dan kewajiban utama untuk melayani masyarakat yang terbaik. terutama dari sisi harga, daging ini sekarang masih tinggi. Makanya ini kita tata, semoga menjelang bulan romadhon ini harganya masih stabil,” kata PLT Dirut PD RPH Surabaya, Mohamad Faiz usai MoU di kantor PD RPH Surabaya Pegirian Surabaya (28/12/2021).

Penandatangan MoU di kantor PD RPH Surabaya Pegirian Surabaya (28/12/2021).(Foto/Ade Mas Satrio).

Selanjutnya, dia mengatakan kerjasama yang dilakukan ini sebagai bentuk pengembangan untuk memenuhi keterbatasan stok daging sapi di Surabaya.

“Kita akan mengembangkan dari sisi ternak dengan PT sedana dan dari sisi penelitian kita berkerjasama dengan Universitas Madura (Unira) serta dari Juleha juga. Kerjasama tersebut akan kembali juga kepada masyarakat,” paparnya.

Sementara itu, imam Fauzi ketua Juleha (juru sembelih halal) Jawa timur mengungkapkan kerjasama yang sudah disepakati dengan PD RPH nantinya akan melatih para takmir agar mampu menyembelih secara syar’i.

“Juleha fungsinya disini adalah melatih para takmir masjid akan mampu penyembelihan sendiri di masjidnya,” katanya.

Kendati demikian, juleha sebagai ujung tombak dari halalnya makanan. Sehingga Juleha mempunyai peran penting untuk mengedukasi masyarakat tentang kehalalan makanan.

“Untuk soal daging Juleha ini hulunya halal, karena syarat sahnya halal itu dari proses penyelembihan daging,” pungkasnya.

Untuk diketahui, PD RPH Surabaya berkerjasama dengan PT sedana, Juleha (juru sembelih halal) Jawa timur, Aspednak (asosiasi pengusaha daging hewan ternak) dan universitas Madura Pamekasan. [asg/but]