Sentimen
Negatif (88%)
4 Jul 2023 : 21.41
Tokoh Terkait
Tauhid Ahmad

Tauhid Ahmad

Yusuf Rendy

Yusuf Rendy

RI Naik Kelas, Tak Jaminan Bisa Keluar dari Lembah Horor!

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

4 Jul 2023 : 21.41
RI Naik Kelas, Tak Jaminan Bisa Keluar dari Lembah Horor!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia resmi naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah atas berdasarkan klasifikasi terbaru Bank Dunia. Namun, ini tak menjamin RI bisa keluar dari lembah horor atau perangkap pendapatan menengah.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung pada level 5%, berimplikasi pada meningkatnya status Indonesia menjadi negara kelas menengah atas.

"Namun naiknya Indonesia di status baru ini sebenarnya juga tidak serta merta menjadi jaminan Indonesia akan keluar dari jebakan middle income yang selama ini dikhawatirkan akan dialami oleh Indonesia," jelas Yusuf kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/7/2023).

-

-

Pasalnya, kata Yusuf untuk bisa naik ke kelas menjadi negara berpendapatan tinggi atau high income class, Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan.

Salah satunya misalnya bagaimana mendorong penyerapan angkatan kerja yang lebih banyak seiring dengan bertambahnya jumlah angkatan kerja dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Kita tahu bersama Indonesia saat ini masih berada pada periode bonus demografi, artinya usia produktif lebih besar komposisinya dibandingkan usia non produktif."

Sehingga inilah yang kemudian perlu dilihat pemerintah sebagai modal agar Indonesia bisa naik kelas kembali menjadi negara high income countries," jelas Yusuf.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menjelaskan, saat Indonesia naik menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas, maka pemerintah mau tidak mau juga harus mengeluarkan anggaran yang lebih besar untuk masyarakat.

Sebab, saat ini ketimpangan di Indonesia masih tinggi, tercermin dari gini ratio yang masih pada level 0,381 pada September 2022.

Sementara, kelompok kelas menengah ke bawah di Indonesia juga masih dalam porsi 40% dari total penduduk yang sebesar kurang lebih 278 juta penduduk.

"Ini menjadi perhatian, karena uang semakin besar, yang harus dibayar juga harus lebih banyak," tutur Tauhid.

Indonesia pun dinilai cenderung rentan terhadap gejolak baik eksternal maupun internal. Berkaca dari pengalaman Indonesia pada 2019 yang juga sudah menyandang status negara menengah ke atas.

Kemudian pada 2020-2021 dihantam pandemi, status kelas Indonesia turun menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah. Sehingga untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah, menurut Tauhid masih dibutuhkan waktu yang cukup panjang.

"Menurut saya, lebih jauh lebih panjang waktunya, karena pemerintah bisa keluar dari middle income trap kalau pertumbuhan ekonomi 6% sampai 7% pada 2045. Kalau 5% bisa lebih lama lagi. Ini gak menjamin, karena faktor eksternal dan internal lebih banyak dan luas," jelas Tauhid.

Seperti diketahui, Bank Dunia resmi menetapkan Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah atas. Bank Dunia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia melanjutkan pemulihan yang kuat pasca pandemi, dengan PDB riil meningkat mencapai 5,3% pada 2022.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,3% pada 2022 membuat pendapatan per kapita Indonesia menjadi sebesar US$ 4.580, naik dari tahun 2021 yang sebesar US$ 4.140.

Berikut kategori atau klasifikasi pendapatan negara menurut Bank Dunia per 1 Juli 2023 sampai 2024 berdasarkan pendapatan per kapita atau gross national income (GNI); negara berpendapatan rendah US$ 1.135 ke bawah, ambang batas ini naik dari sebelumnya US$ 1.085.

Kemudian, negara pendapatan menengah bawah memiliki GNI per kapita sebesar US$ 1.146 sampai US$ 4.465, ambang batas ini naik dari sebelumnya US$ 1.086 sampai US$ 4.255.

Adapun negara pendapatan menengah atas, memiliki GNI per kapita sebesar US$ 4.466 sampai US$ 13.845, ambang batas ini naik dari sebelumnya US$ 4.256 sampai US$ 13.205

Selanjutnya negara dikategorikan berpendapatan tinggi dengan GNI per kapita sebesar US$ 13.845, ambang batas ini naik dari sebelumnya US$ 13.205.


[-]

-

Miris! Ini Ternyata Penyebab RI Susah Jadi Negara Maju
(cap/cap)

Sentimen: negatif (88.6%)