Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Ende
Tokoh Terkait
Pimpinan BKN PDIP Akui Puncak Perayaan Bulan Bung Karno di SUGBK untuk Redam Konflik Sosial
Rmol.id Jenis Media: Nasional
Menurut Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan, Rano Karno, perayaan Bulan Bung Karno terus dilakukan setiap tahun. Sebab, perayaan tersebut menjadi momen untuk mengingatkan sejarah kebangsaan Indonesia. Pengenalan sejarah ini menjadi bagian dalam pembangunan nasional bangsa Indonesia.
“Kita tidak mengkultuskan Bung Karno, tetapi kita juga tidak mengenyahkan beliau. Tidak mungkin Pancasila itu bisa dia kemas dalam runtunan kata-kata di saat dia dibuang di Ende. Artinya memang dia bukan pencipta Pancasila tetapi penggali Pancasila,” tutur Rano dalam podcast "Bung Karno Series 3" bertema "Bulan Bung Karno dan BKN PDI Perjuangan" dan dipandu host Ovi Wardana yang dikutip Redaksi dari kanal YouTube BKN PDIP, Sabtu (1/7).
Sementara itu, Ketua BKN PDIP, Aria Bima menjelaskan, perayaan Bulan Bung Karno 2023 yang mengusung tema "Kepalkan Tangan Persatuan untuk Indonesia Raya" merupakan bentuk menggelorakan semangat persatuan Soekarno yang tercantum dalam Pancasila.
“Bukan tanpa sebab, potensi-potensi kita itu kalau toh tidak konflik kita tidak rukun. Ini penting untuk digelorakan kembali. Bung Karno tahu betul kalau tidak ada Pancasila, kita tidak bersatu,” kata Aria Bima.
Aria Bima memaparkan, Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi perekat kebhinekaan bangsa Indonesia. Pondasi kebangsaan ini perlu dijaga agar tidak terjadi disintegrasi kebangsaan.
"Kita narasikan kemudian, kita buat sebagai suatu cara untuk mengekspresikan di acara GBK kemarin. Dan itu semangatnya dari acara lingkar luar sampai acara pra-event hingga event, itu menggelorakan semangat persatuan," jelasnya.
Aria Bima yang juga Sekretaris Panitia Bulan Bung Karno 2023 ini menambahkan, kontekstualisasi Pancasila di era saat ini sangat penting dilakukan. Tidak hanya mewujudkan keadilan sosial dan prikemanusiaan, namun persatuan juga harus digelorakan untuk merekatkan beragam perbedaan di Indonesia.
Anggota DPR dari fraksi PDIP tersebut memandang bahwa gelora persatuan saat ini mulai luntur. Kita sudah melupakan semangat persatuan yang dibentuk para tokoh-tokoh bangsa Indonesia dulu. Bangsa Indonesia bisa merdeka dari kolonialisme karena gelora persatuan yang disepakati.
“Ini sesuatu yang harus diingat generasi saat ini. Kita berkumpul untuk bersatu. Nah, ini mulai luntur, kita jadi bangsa ini sepakati bersatu loh ya. Bahwa ada kebhinekaan, ya keniscayaan, tapi semangat untuk kita bareng itulah diikat dalam Pancasila sebagai satu kesepakatan dasar,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Rano Karno selaku Ketua Panitia Bulan Bung Karno menambahkan, gelora persatuan perlu diingatkan kembali kepada generasi muda saat ini. Bahwa sejarah kebangsaan kita dibentuk dari rasa persatuan untuk Indonesia raya.
Menggelorakan persatuan, kata Rano Karno, sudah menjadi tugas kita bersama untuk mengingatkan pada generasi muda saat ini. Salah satunya adalah memberikan wawasan sejarah tentang proses kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Kita PDI Perjuangan pasti tahu Bung Karno dengan segala macam perjuangannya. Akan tetapi, apakah anak kita atau cucu kita nanti akan tahu? Itu tugas kita. Itulah Bung Karno bilang Jasmerah, (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah)," tutup Rano.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Sentimen: positif (99.9%)