AKURAT.CO  Partai Persatuan Indonesia (Perindo) diprediksi lolos ke Senayan pada Pemilu 2024. Bukan sebagai partai baru, Perindo mulai belajar dari kegagalan di Pemilu 2019. 

Direktur Eksekutif Semar Political Institute (SPIN) Mawardin Sidik mengatakan, kekuatan Perindo pada Pemilu 2024 terlihat dari manuver politiknya. Dimulai dari pergantian logo hingga konvesi rakyat 2022 untuk memenentukan bakal calon legislatif menjadikan Perindo semakin dikenal masyarakat. 

"Ikhtiar itu jadi energi positif bagi parpol yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo," kata Mawardin dalam keterangan tertulis, Senin (3/7/2023). 

Selain itu, kehadiran Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi memberikan dampak positif untuk Perindo sebagai partai politik berhaluan nasionalis-religius. Faktor lain yang membuat elektabilitas Perindo terus naik arena konsisten menyuarakan keberpihakan kepada rakyat kecil. 

"Faktor lain yang menyebabkan elektabilitas Perindo mengalami kenaikan, yakni efek elektoral dari dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Langkah politik Perindo yang ikut PDIP mendukung Ganjar Pranowo jadi kelebihan untuk mengeruk elektoralelektoral," ujarnya. 

“Keputusan Perindo yang mendukung Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024 merupakan ijtihad politik yang menuai berkah elektoral," kata Mawardin menambahkan. 

Dia menekankan jika Perindo mampu menjaga tren positif ini sambil memperkuat mitigasi dari aneka turbulensi, akan berdampak positif ke depan. "Maka rute menuju Senayan semakin mulus," katanya.

Mawardin mengungkap hasil survei terbaru yang dilakukan lembaganya menemukan Perindo lolos ambang batas parlemen. Elektabilitas Perindo 5,8 persen beda tipis dari Nasdem yang mendapat elektabilitas 5,9 persen. Perindo bahkan mampu mengungguli PAN dan PPP yang notabene sebagai partai langganan parlemen yang masih-masing memperoleh elektabilitas 3,3 persen dan 3,5 persen.

"Perindo adalah partai non-parlemen terdepan yang tembus ambang batas parlemen 4 persen saat periode survei dilakukan," kata Mawardin.

"PAN dan PPP sebagai partai parlemen terindikasi belum aman untuk mempertahankan kursinya di DPR pada Pemilu 2024," tambahnya.

Sementara tiga teratas ditempati PDIP, Gerindra dan Golkar. Elektabilitas PDIP 21,6 persen, Gerindra 15,2 persen, dan Golkar 11 persen. Posisi berikutnya berturut-turut yakni PKB 6,7 persen, PKS 6,5 persen, dan Partai Demokrat 6,2 persen.

Mawardin beranggapan suara PKB dan PKS tidak jauh berbeda dengan hasil perolehan suara pada Pemilu 2019 karena mampu merawat basis massa loyalis tradisionalnya. Selain itu, kedua partai juga punya kecakapan politik figur dan sumber daya manusia (SDM).

"Hal yang sama juga melekat pada Partai Demokrat, gabungan antara sentralitas figur dan manajemen konstituensi partai," ucapnya.

Survei SPIN ini diselenggarakan 25-28 Juni 2023 dengan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara melalui telepon yang berpedoman pada kuisioner terstruktur, adapun responden urvei dipilih dengan metode systematic random sampling.

Margin of error survei plus minus 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.[]