Jemaah haji yang merencanakan nafar awal bisa meninggalkan Mina dan kembali ke hotel setelah menjalani lempar jamrah dan tahalul awal. Nafar awal adalah jemaah yang mengambil pilihan untuk keluar dari Mina pada 12 Zulhijah sebelum matahari terbenam.

"Keberangkatan dari Mina menuju hotel di Makkah dimulai dari pagi hari hingga selesai. Jemaah akan dijemput di tenda dan diantar ke hotel masing-masing di Makkah," kata juru bicara PPIH Pusat, Akhmad Fauzin, Jumat (30/6).

Ia mengklaim, para petugas haji, terutama yang bertugas di pemondokan, telah bersiap menyambut jemaah. Setibanya di hotel, jemaah disarankan beristirahat untuk memulihkan stamina sebelum menyelesaikan rangkaian rukun dan wajib haji lainnya, tawad ifadah dan sai di Masjidil Haram serta tahalul kedua.

"Rangkaian tawaf ifadah dan sai membutuhkan ketahanan fisik yang prima, terlebih bagi jemaah lansia dan risiko tinggi (risti)," ucapnya, menukil situs web Kementerian Agama (Kemenag).

"Pemerintah mengimbau jemaah agar bijak dan lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan masing-masing. Sehingga, pelaksanaan tawaf ifadah dan sai nanti dapat terlaksana dengan aman dan lancar," sambungnya.

Jemaah akan diangkut menggunakan bus selawat dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Bus mulai beroperasi kembali pada 14 Zulhijah atau 2 Juli. "Layanan katering pada hotel di Makkah akan mulai diberikan kembali pada 16 Zulhijah 1444 H atau 4 Juli 2023," imbuhnya.

Fauzin mengingatkan, Masjidil Haram akan mulai dipadati jemaah dari berbagai negara usai lontar jamrah. PPIH pun mulai mengoptimalkan petugas sektor khusus di Masjidil Haram di posnya masing-masing agar dapat memberikan pelayanan dan penjagaan kepada jemaah yang menjalani ifadah dan sai.

"Kepada para petugas kloter, terutama para pembimbing ibadah kloter, agar memastikan seluruh jemaah yang tergabung dalam kloternya telah menyelesaikan lontar jamrah, termasuk jemaah yang harus dibadalkan lontar jamrahnya," tuturnya.