Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Paris
Kasus: pembunuhan, kebakaran
Tokoh Terkait
Internasional Otoritas Keamanan Prancis Tahan 1.311 Orang Terlibat Kerusuhan Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Jakarta: Suasana tegang masih menyelimuti sejumlah kota di Prancis menyusul kerusuhan massal antara pengunjuk rasa dan polisi memasuki malam kelima sejak, Rabu (28/6/2023). Aksi kerusuhan dipicu meninggalnya remaja berusia 17 tahun, Nahel Merzouk, yang diduga ditembak polisi Prancis pada, Selasa (27/6/2023).
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan hingga, Sabtu (1/7/2023), sebanyak 1.311 orang telah ditahan akibat diduga terlibat aksi kekerasan. Sebanyak 2.560 insiden kebakaran dilaporkan terjadi di jalan umum.
Rinciannya sebanyak 1.350 mobil terbakar, dan sebanyak 234 insiden kebakaran pada gedung-gedung. Nahel sudah dimakamkan di Mont Valerien di Nanterre, pinggiran kota Paris.
Ibu bocah itu, Mounia mengatakan, kepada stasiun televisi France 5, hanya menyalahkan petugas yang menembak putranya.
Seperti dilaporkan CNN, pembunuhan Nahel telah memicu keresahan destruktif meluas. Simbol kekuasaan di Prancis seperti gedung DPR, kantor polisi, bahkan gedung sekolah tertentu diserang warga yang marah.
Pemerintah Prancis telah mengerahkan 45.000 polisi untuk meredam para pemrotes hingga Sabtu malam. “Saya kira semua orang paham bahwa pemerintah tidak akan mundur,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.
Gerald menegaskan, pemerintah Prancis akan memperkuat pasukan keamanan di Lyon dan Marseille, di mana bentrokan kekerasan terjadi Jumat malam. Banyak dari mereka yang ditahan sejak kerusuhan dimulai pada hari Selasa adalah anak di bawah umur.
Sementara itu, dilaporkan sebanyak 79 anggota polisi terluka selama Jumat malam, dam sebanyak 58 serangan terjadi pada kantor polisi dan personelnya. Adapun sebanyak lebih dari 1000 pemrotes dilaporkan telah ditangkap di sejumlah kota.
Sementara itu lebih dari 700 lokasi bisnis di seluruh Prancis telah rusak sejak dimulainya protes. Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengungkapkan hal itu, pada konferensi pers hari Sabtu.
Dikatakan, area bisnis yang menjadi sararan amukan, penjarahan, hingga pembakaran meliputi pusat perbelanjaan dan cabang bank. Sehubungan dengan protes tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menunda rencana kunjungan ke Jerman 2-4 Juli ini.
Macron berbicara dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier melalui telepon untuk memberi tahu tentang situasi di negaranya.
Terkait kerusuhan Prancis, Kedutaan Besar RI di Paris (KBRI Paris) mengonfirmasi bahwa tidak ada WNI yang terdampak atau terlibat. "KBRI Paris telah berkoordinasi dengan kepolisian Kota Nanterre serta simpul-simpul masyarakat Indonesia." kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemluu RI Judha Nugraha seperti dikutip Antara.
Sentimen: negatif (99.7%)