Sentimen
Informasi Tambahan
Event: salat Jumat, Idul Adha 1441 Hijriah
Hewan: Ayam
Institusi: MUI
Kab/Kota: Sampang, Indramayu
Tokoh Terkait
Mahfud MD Soal Al Zaytun: Tidak Boleh Ada Satu Perkara Itu Diambangkan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, ada aspek hukum pidana dalam polemik yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Hal tersebut disampaikannya seusai menjadi khatib salat Idul Adha di Masjid Agung Jawa Tengah, Kamis 29 Juni 2023.
Pria kelahiran Kabupaten Sampang itu menuturkan, aspek hukum pidana Al Zaytun bakal ditangani oleh Polri dan tidak akan diambangkan.
"Tidak boleh ada satu perkara itu diambangkan, kalau iya ya iya kalau tidak ya tidak," ujar dia, "jangan laporan ditampung lalu ada hambatan sana-sini ndak jalan, yang jelas."
Dalam keterangannya dia juga menjawab pertanyaan saat ditanya target waktu dalam menyelesaikan polemik yang terjadi di pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang itu.
Baca Juga: Viral Tukang Ayam Dipaksa Tutup saat Idul Adha 2023, Dapat Arahan 'Bos Pangkalan'?
"Ndak ada (target waktu). Kalau hukum ndak ada target waktunya tetapi secepat mungkin akan diselesaikan, karena di situ aspek pidana," tutur pria 66 tahun itu menerangkan.
Walakin, Ponpes Al Zaytun bakal dievaluasi secara administratif, dengan melihat penyelenggaraannya, melihat kurikulumnya, melihat konten pengajarannya, dan sebagainya.
"Sehingga hak untuk belajar bagi para santri dan murid-murid di situ tidak akan diganggu, terus berjalan," tuturnya menegaskan.
Penodaan agama hingga penyimpanganKetua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah M Cholil Nafis menuturkan, berdasarkan penelitian pihaknya terhadap Ponpes Al Zaytun, ditemukan indikasi yang mengarah penodaan agama, kesesatan, sampai penyimpangan.
Baca Juga: Jokowi Ingin JIS Direnovasi Sesuai Standar dan 22 Stadion di Indonesia Bisa Digunakan Pelbagai Acara
Terkait penodaan agama, dia mengungkapkan, hal itu terletak pada ucapan Panji Gumilang yang merendahkan Allah Ta'ala, menyamakan dengan manusia.
Panji Gumilang juga diketahui pernah meragukan Al-Qur'an sebagai firman Allah Ta'ala, dan menilainya sebagai ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang didapat dari wahyu.
Adapun kesesatan lainnya terkait saf salat yang dibuat merenggang, juga terdapat pernyataan pimpinan Al Zaytun berkenaan khatib perempuan bagi laki-laku dalam salat Jumat.***
Sentimen: positif (57.1%)