Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pemilu 2019
Tokoh Terkait
Didesak Najwa Shihab, Prabowo Subianto Tanggapi Cebong Kampret
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA – Prabowo Subianto menanggapi polarisasi cebong kampret pada Pemilu 2019 lalu. Dia merasa sudah jarang mendengar istilah tersebut.
Prabowo Subianto mengatakan rakyat Indonesia tidak suka dengan narasi politik yang kasar dan saling menjatuhkan suatu tokoh atau individu.
“Bapak masuk kabinet, polarisasi masih ada. Cebong, Kampret, itu masih ramai,” kata Najwa Shihab dalam acara MataNajwa mengenai polarisasi yang terjadi sampai hari ini oleh buzzer politik, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Jumat (30/6/2023).
“Saya merasa, sudah jarang dengar. Nggak tahu, ya. Dari siapa itu?” tanya Prabowo.
“Buzzer politik,” jawab Najwa.
-
Prabowo Subianto Sebut Dirinya Sangat Lembut, Bukan Capres Diktator
Sontak menteri pertahanan dan bakal calon presiden itu pun tertawa menanggapi jawaban tersebut.
Menurutnya, rekonsiliasi yang dia lakukan dengan lawan pilpres terdahulu bertujuan untuk bersatu membangun negeri.
Namun, keberadaan buzzer politik itu yang terus membuat adanya polarisasi.
“Politik kita harus unik, harus khas. Politik kita harus bijaksana, cerdas, dan penuh kesadaran,” ujar Prabowo.
“Menghujat dan menghardik itu menurut saya tidak produktif. Rakyat tidak suka pemimpin yang saling mengejek dan mengekang,” tegasnya.
Prabowo meyakini prinsip bahwa dirinya tidak pernah menganggap lawan politik dalam kontestasi sebagai musuh permanen, tetapi cuman sebagai pesaing pada saat itu.
Ia menilai, dengan latar belakang negara yang luas dan beragam kebudayaan, Indonesia membutuhkan elite unsur pimpinan yang kompak dan mampu bekerja sama untuk mencapai potensi yang diinginkan.
“Kita harus bersatu membangun negeri ini. Itu keyakinan saya Mbak Najwa,” ucap Prabowo.
Reporter : Mufit
Sentimen: positif (47.1%)