Masyarakat Melanesia Indonesia Bagian Tak Terpisahkan dari NKRI
Krjogja.com Jenis Media: News
Sri Handoko Taruna berbicara dalam Forum Persaudaraan Masyarakat Melanesia Indonesia. (Foto : Foto: Devid Permana)
Krjogja.com - YOGYA - Indonesia merupakan negara paling besar yang memiliki ras Melanisia yang tersebar di Papua, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara di luar negeri, ras Melanesia tersebar di sejumlah negara, seperti Papua Nugini, Timor Leste, Vanuatu, New Kaledonia, Solomon Island dan Fiji.
Direktur Kewaspadaan Nasional, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Sri Handoko Taruna SSTP MSi menuturkan, masyarakat Melanisia Indonesia memiliki kearifan lokal (budaya) yang sangat luar biasa. Mereka (masyarakat Melanisia Indonesia) merupakan bagian tak terpisahkan dari NKRI.
"Oleh karena itu, silaturahmi dan komunikasi harus terus terjalin," terang Handoko dalam acara Rapat Forum Persaudaraan Masyarakat Melanesia Indonesia (FPMMI) dan Peningkatan SDM bagi Masyarakat Melanesia Indonesia, Selasa (27/06/2023).
Acara menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY Dewo Isnu Broto Imam Santoso, Kasubdit Bhabinkamtibmas Polda DIY AKBP Sinungwati, narsumber dari Dinas Koperasi dan UKM DIY dan akademisi UGM. Acara juga dihadiri sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Daerah Indonesia (IKPMDI).
Menurut Sri Handoko, upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Masyarakat Melanesia Indonesia perlu terus dilakukan. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu memperkuat kebudayaan masyarakat Melanesia Indonesia, sekaligus mengembangkan kehidupan sosial dan ekonominya.
"Inti dari acara ini adalah silaturahmi dan komunikasi, jadi kami tidak hanya menyampaikan, tetapi juga ingin mendapatkan masukan informasi dari masyarakat Melanesia Indonesia melaui FPPMI ini. FPMMI ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat rasa persaudaraan sesama masyarakat Melanisia sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia," pungkasnya. (Dev)
Sentimen: positif (88.9%)