Dosen UAD Latih Pembelajaran Berdiferensiasi di Arab Saudi
Krjogja.com Jenis Media: News
YOGYA - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pelatihan Pembelajaran Berdiferensiasi di Jeddah, Saudi Arabia. Pengabdian Internasional ini didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD. Pelatihan ini diadakan sebagai respons terhadap kebutuhan guru-guru di sekolah Indonesia Jeddah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka, namun masih menghadapi kekurangan dalam hal pemahaman dan penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi. Pembelajaran Berdiferensiasi yakni pembelajaran yang memberikan layanan sesuai kebutuhan dan keragaman siswa.
Nurul Hidayati Rofiah MPdI PhD, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UAD, Rabu (28/06/2023) mengatakan, pelatihan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kompetensi guru dalam melayani peserta didik sesuai dengan kebutuhan individu mereka. "Kepala sekolah Indonesia Jeddah menyatakan pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan menghadirkan pendekatan yang lebih inklusif," ujarnya.
Nurul Hidayati Rofiah menegaskan, menyelenggarakan pelatihan ini bisa berkontribusi pada pengembangan pendidikan di Jeddah. "Pembelajaran
Berdiferensiasi memiliki peran penting dalam memastikan setiap peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga mendorong kemajuan mereka secara optimal." ucapnya.
Disebutkan, pelatihan ini melibatkan dosen dari UAD yang memiliki keahlian dalam Pembelajaran Berdiferensiasi diantaranya Nur Robiah Nofikusumawati Peni MEd PhD dan Dr Eng Muhammad Kunta Biddinika ST MEng. "Dosen memberikan materi yang mencakup strategi pengajaran individualisasi, penilaian berbasis kompetensi, serta penggunaan teknologi pendidikan yang relevan. Peserta pelatihan terdiri dari guru-guru di Sekolah Indonesia Jeddah," tuturnya.
Sedangkan Sutikno MPd, Kepala Sekolah Indonesia - Jeddah Arab Saudi mengapresiasi inisiatif UAD dalam mengadakan pelatihan ini. "Dengan meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru-guru di sini dalam pembelajaran berdiferensiasi. Kami lebih efektif dalam menghadapi kebutuhan unik peserta didik kami. Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun pendekatan pembelajaran yang inklusif di sekolah kami," tandasnya.
Ditambahkan Nurul Hidayati Rofiah, pelatihan berlangsung dalam dua semester (Juni-November 2023) secara blended learning dengan kombinasi antara sesi presentasi, diskusi kelompok dan praktik langsung di kelas. Peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman, bertukar ide, dan merencanakan implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas masing-masing. Di samping itu para guru juga ikut dilibatkan dalam penulisan luaran berupa artikel berasal dari hasil pendampingan dan pelatihan dari tim pengabdian. (Jay).
Sentimen: positif (98.5%)