Sentimen
Positif (93%)
29 Jun 2023 : 10.09
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: Griffith University

Kab/Kota: Bogor, Ngawi

Tokoh Terkait
Chriswanto Santoso

Chriswanto Santoso

LDII Ingatkan Bencana Lingkungan yang Bisa Dicegah oleh Peran Generasi Muda

29 Jun 2023 : 10.09 Views 1

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

LDII Ingatkan Bencana Lingkungan yang Bisa Dicegah oleh Peran Generasi Muda

POJOKSATU.id, JAKARTA— Ancaman perubahan iklim dan bencana alam menjadi perhatian berbagai pihak. Salah satunya, LDII yang sejak 2007 juga fokus terhadap pelestarian lingkungan.

Ini mengingatkan peran penting generasi muda dalam mencegah pemanasan global dan perubahan iklim.

Demikian diungkapkan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam keterangannya, Rabu (28/7/2023).

“Pada tahun 2007, LDII mengadakan aksi penanaman serentak Indonesia dan pekan pemeliharaan pohon di Desa Cibadak, Tanjungsari, Bogor,” kata Chriswanto.


Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi tonggak awal pergerakan bulan menanam nasional yang diadakan setiap bulan Desember.

Gerakan bertajuk LDII Go Green yang telah berhasil menanam 4 juta lebih pohon dan mengupayakan arboretum di Perkebunan Teh Jamus, Ngawi, Jawa Timur. Sebagai tindak lanjut Go Green.

Selain itu, DPP LDII juga membuat program yang melibatkan generasi muda dalam pencegahan pemanasan global, dengan menghelat webinar internasional, pada Sabtu (24/4/2023) lalu.

“Kami menyadari bahwa peran generasi muda sangat penting dalam menjaga keberlanjutan alam dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” ujar KH Chriswanto.

Webinar yang berlangsung hybrid dan diikuti pengurus LDII di 34 provinsi tersebut, diharapkan berdampak besar terhadap pelestarian lingkungan.

Menurutnya, saat umat Islam berupaya menyelematkan lingkungan, sama halnya menyelamatkan seluruh umat manusia.

“Menjaga ekosistem akan memberikan oksigen dan air yang penting bagi umat manusia. Artinya, apa yang dilakukan ormas Islam dalam melestarikan lingkungan, berkontribusi bagi kehidupan manusia yang lebih panjang dan sehat,” harapnya.

Dalam webinar internasional itu, Direktur Centre for Environment and Population Health School of MDP Medicine Griffith University, Australia, Prof. Cordia Chu mengapresiasi komitmen LDII.

Ia mengatakan bahwa LDII sebagai organisasi keagamaan berbasis komunitas, terus aktif menggelar aksi peduli lingkungan.

“LDII perlu mempublikasikan aksi tersebut kepada masyarakat luas. Ini bukan sekadar propaganda, tetapi kampanye peduli lingkungan. Bagikan cara LDII merawat kelestarian alam agar dapat menjangkau skala yang lebih luas,” pesan Chu.

Chu mengajak warga LDII untuk menggelorakan aksi peduli lingkungan dengan penerapan green lifestyle pada kehidupan sehari-hari.

Seperti menghemat pemakaian air, bijak penggunaan lampu dan listrik, menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle), menggunakan kendaraan bebas polusi, dan lain-lain.

“Kita perlu tindakan yang mendesak untuk menyusun strategi pencegahan dampak perubahan iklim dan segera melakukan aksi peduli lingkungan,” katanya lagi.

Sementara itu Ketua Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia, Ary Tirto Djatmiko mengatakan, penanganan iklim yang berubah sangatlah membutuhkan minimal 10 tahun untuk perkiraan.

“Gempa bumi tektonik dan vulkanik tidak bisa diprakirakan, namun bukan berarti tanda-tandanya tidak diketahui tapi bisa melalui metode pendekatan medikasi, adaptasi, advokasi,” ucap Ary.

Sementara itu, Pelatih dan Pendidik Institut Hijau Indonesia, Amal, yang juga sebagai pembicara menyebut bencana ekologi dapat menyebabkan perang untuk memperebutkan sumber daya alam, salah satunya pangan.

“Pangan merupakan penunjang kehidupan, saat sumberdaya pangan kian terbatas, perebutan pangan bisa memicu peperangan,” ujar Amal.
(ikror/pojoksatu)

Sentimen: positif (93.9%)