Sentimen
Negatif (99%)
29 Jun 2023 : 08.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Klaten, Purwokerto, Banyumas

Tim Forensik Soal Kerangka Bayi Hasil Inses di Banyumas: Awalnya Saya Pikir Tulang Hewan

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

29 Jun 2023 : 08.01
Tim Forensik Soal Kerangka Bayi Hasil Inses di Banyumas: Awalnya Saya Pikir Tulang Hewan

PIKIRAN RAKYAT – Dalam konferensi pers di Polresta Banyumas terkait penemuan kerangka bayi di lahan bekas kolam ikan di Kelurahan Tanjung, Kabupaten Banyumas, hadir Kapolres Banyumas hingga tim forensik.

Kapolres Banyumas Kombes Pol. Edy Sitepu mengungkapkan jika Rudi (57) melakukan hubungan inses dengan anak kandungnya sendiri, E (25) atas saran paranormal dari Klaten. Rudi disebut telah menguburkan tujuh anak hasil hubungan bejatnya dengan E sejak 2013 hingga 2021.

Dalam melancarkan aksinya, Rudi mendapat bantuan dari S yang merupakan istri ketiga, sekaligus ibu kandung E. S dan E tak berani melaporkan tindakan Rudi karena selalu mendapat ancaman akan dibunuh jika orang lain mengetahuinya.

Tim forensik yang hadir dalam konferensi pers tersebut awalnya tak menduga kerangka yang ditemukan warga itu adalah kerangka bayi. Bahkan awalnya tim forensik mengira kerangka tersebut merupakan kerangka hewan.

Baca Juga: KPK Mengaku Sedang Bersih-bersih, Novel Baswedan: Siapa yang Percaya?

"Awalnya saya pikir ini adalah tulang-tulang hewan ya, tapi setelah kita hitung lagi strukturnya kayak struktur bayi, kemudian kita susun lagi jelas,” ujar tim forensik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Setelah dipastikan kerangka tersebut adalah kerangka bayi, tim forensik menyatakan jika bayi yang lahir dalam kondisi cukup bulan. Artinya bayi-bayi tersebut tak dilahirkan dalam kondisi prematur.

"Ini dari awal kita udah memastikan bahwa ini adalah kerangka bayi manusia. Apakah dia itu meninggalnya cukup bulan atau tidak, kalau kita melihat tulangnya itu lengkap dan tubuh sempurna,” ujar tim forensik.

"Dari kami tim forensik mengatakan ini lahirnya sudah cukup bulan, sudah masanya untuk keluar,” katanya menjelaskan.

Baca Juga: Ridwan kamil Bantah Ucapan 'Percuma Naik Kendaraan Listrik', Gubernur Jabar Paparkan Alasannya

Kondisi psikis korban

Selain tim forensik, dalam konferensi pers tersebut juga turut hadir psikolog yang sudah membimbing korban. Psikolog tersebut mengungkapkan jika kondisi korban saat ini sudah lebih stabil, jika dibandingkan dengan kondisinya pada 2013 silam.

Namun psikolog tersebut tak menampik jika pada awal kejahatan dilakukan ayah sendiri, korban sempat terguncang. Pasalnya, korban mengaku mendapat ancaman saat diajak berhubungan seksual, dengan senjata tajam.

"Dan kalau misalnya kita mau melihat kondisi kejiwaannya pada tahun 2013 pada saat itu tentu saya bisa membayangkannya, betapa dia sangat tertekan karena merasa bahwa itu sesuatu yang sangat mengangetkan,” ujar psikolog.

"Dia merasa 'ini baru pertama kali, dan saya melakukan itu kebetulan ayah saya sendiri'. Memang benar ada ancaman ketika mengajak kemudian ditolak, maka ayahnya itu istilahnya akan memapak ya, jadi membuat tidak bisa kabur dengan mengacungkan bendo (celurit)” katanya menambahkan.***

Sentimen: negatif (99.8%)