Pengakuan Anak yang Disebut Pelaku Inses di Bukittinggi Bisa Bikin Wali Kota Erman Safar Kesandung
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
Pengakuan Anak yang Disebut Pelaku Inses di Bukittinggi Bisa Bikin Wali Kota Erman Safar Kesandung
POJOKSATU.id – Heboh kasus inses di Bukittinggi bisa saja membuat Wali Kota Erman Safar kesandung.
Inses di Bukittinggi ini kali pertama diunggkap Erman Safar dalam pidato dan sambutannya di acara sosialisasi pencegahan pernikahan anak di rumah dinasnya, di Kota Bukittinggi, pada Rabu 22 Juni 2023.
Disebutkan bahwa inses di Bukittinggi itu berlangsung selama 11 tahun.
“Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya,” kata dia.
Diungkap pula bahwa inses itu selama ini dilakukan di rumah, saat suami sekaligus bapak di keluarga itu ada di rumah.
“Bapaknya ada. Ada bapaknya di rumah. Ibunya usianya 51 (tahun). Bapaknya 83 tahun. Satu rumah, coba bayangin. Dunia sudah tua,” ungkapnya.
- Inses di Bukittinggi Senjata Makan Tuan, Wali Kota Erman Safar Teracam ITE, Polisi tak Yakin Ada Inses
Erman Safar juga mengungkap bahwa keluarga tersebut merupakan keluarga agamis.
Video pernyataan Erman Safar itu lantas beredar luas di media sosial lalu viral.
Akibatnya, bukan saja masyarakat Minang, publik di Indonesia juga dibuat gempar.
Pengakuan sang anak
Pernyataan Erman Safar itu lantas dibantah keras EY, wanita yang dituding pelaku inses dalam cerita viral tersebut.
Wanita 58 tahun itu lantas melayangkan laporan ke Polresta Bukittinggi pada Senin 26 Juni 2023.
- Geger Persetubuhan Ibu dan Anak Kandung, Walikota Bukittinggi Beberkan Fakta Menjijikan
EY menegaskan dirinya tidak pernah melakukan hubungan intim dengan anak kandungnya yang berinisial MH (28) sebagaimana cerita Erman Safar.
Kepada awak media, Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi AKP Fetrizal menyatakan penyidik telah memeriksa MH.
Dalam keterangan kepada penyidik, MH selalu memberikan keterangan yang berbelit-belit dan tidak konsisten.
“Awalnya saat SMA, kemudian SD, ditanya lagi pada saat dia SMP,” ungkap Fetrizal.
Dari pemeriksaan, MH juga sempat mengaku berada di bawah pengaruh zat adiktif, seperti lem.
MH mengaku halusinasi atau fantasi kepada ibu kandungnya. Selain itu, MH juga diduga kuat mengalami gangguan kejiwaan.
- Kasus Inses di Bukittinggi, Erman Safar : Miris, Padahal Mereka Keluarga Utuh yang Agamis
Berdasarkan keterangan keluarga, tindakan dan kelakukan MH selama ini juga sudah sangat meresahkan seluruh keluarga.
“Kadang dia hanya pakai celana dalam saja keluar, bahkan pernah bapaknya hendak ia hajar,” beber Fetrizal.
“Itu yang membuat keluarga sudah angkat tangan melakukan rehabilitasi terhadap yang bersangkutan,” ujarnya.
Erman safar tak merespon
Kepada awak media saat membuat laporan polisi, EY menyebut dirinya merasa difitnah dengan tudingan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar.
EY menegaskan bahwa cerita dirinya telah berhubungan intim dengan anaknya sendiri adalah tidak benar.
“Semua itu fitnah. Itu pernyataan hayalan dari anak saya sendiri,” tegas EY.
- 9 Inses dan Pernikahan Sedarah di Indonesia, Ada yang sampai Punya 2 Anak, Terbaru di Bukittinggi
Dia menyebut bahwa anaknya saat ini sedang direhabilitasi di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Parit Putus, Kabupaten Agam karena mengalami gangguan kejiwaan.
EY mengaku menjadi sasaran bully melalui media sosial setelah tudingan yang dilontarkan sang wali kota.
“Itu semua merusak nama pribadi dan mencemarkan nama baik saya,” kata dia.
Selain dilaporkan Linda, Wali Kota bukitinggi Erman Safar juga dipolisikan sejumlah tokoh masyarakat ke Polresta Bukittinggi, di hari yang sama.
Tokoh Parik Paga Kurai V Jorong, Taufik Dt. Laweh menyatakan, pernyataan Erman Safar itu sangat menyakitkan masyarakat Minang.
- Ayah Inses di Banyumas Bikin Geger, Lahirkan 7 Bayi Lalu Dibunuh untuk Ritual, 3 Istrinya Cuma Bisa Pasrah
“Informasi yang dibeberkan Wali Kota Erman Safar sangat menyayat hati kami masyarakat Kurai V dan masyarakat Minang sedunia,” ujarnya.
Dia mengungkap, pihaknya sudah berusaha mempertanyakan pernyataan yang dilontarkan politikus Partai Gerindra tersebut.
Akan tetapi malah tidak mendapat respon.
“Sejak informasi ini tersebar ke publik kami sudah resah. Kami mempertanyakan (ke wali kota) tapi tidak ada respons,” bebernya. (Guruh/Pojoksatu)
Sentimen: positif (86.5%)