Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: PUMA
Kab/Kota: Tangerang
Kasus: PHK
Tokoh Terkait
Perang Rusia-Ukraina Makan Korban Baru, Ternyata Ada di RI
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina nyatanya memiliki dampak yang terasa luas, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, pabrik sepatu yang memproduksi untuk merek Puma, yaitu PT Horn Ming, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawannya.
Menurut Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang, perusahaan tertekan akibat efek perang Rusia-Ukraina. Pasalnya, selama ini Horn Ming mengirim sepatu Puma ke kedua negara ini. Setelah perang, permintaan berhenti total.
"Karena memang ada juga ekspor mereka ke Rusia dan Ukraina, semenjak dua negara itu dalam keadaan perang pemesanan itu dihentikan total. Itu hasil keterangan dari perwakilan perusahaan yang diamini serikat karena serikat pun mengakui mereka sendiri kaget dengan kondisi pemesanan yg luar biasa menurun," kata Kabid Hubungan Industrial dan Pengendalian Ketenagakerjaan Disnaker Kabupaten Tangerang Desyanti kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (28/6/2023).
Penurunan permintaan dari kedua negara itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Kondisi makin parah karena negara-negara Eropa lainnya pun menurunkan permintaan.
"Daripada korbankan keseluruhan perusahaan lebih baik dia efisiensi. Efisiensi karena kondisi enggak memungkinkan dan kelebihan pekerja karena dulunya (merekrut banyak), kalau demand banyak mereka juga butuh. Tapi sekarang demand menurun sampai 50%," kata Desyanti.
Pabrik pun tidak sanggup menahan beban biaya yang sudah terlampau besar. Akibatnya, PHK menjadi pilihan akhir yang diambil. Kasus PHK di PT Horn Ming menambah panjang deretan PHK tekstil khususnya di Kabupaten Tangerang. Di tahun ini aja, sudah ribuan karyawan terkena PHK.
"Tekstil 2000-an tenaga kerja lebih karena kita pabriknya banyak. Kemarin 1.000 lebih sekarang 600 ditambah PHK-PHK lain. PHK kecil-kecil ada, jumlahnya puluhan dari industri lebih kecil," sebut Desyanti.
Sebelumnya, Desyanti mengungkapkan, sebanyak 1.163 karyawan dari pabrik tekstil terkena PHK dari tempat kerjanya, PT Tuntex Garment yang berlokasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang. Perusahaan memutuskan untuk menutup pabriknya secara permanen karena sudah tidak ada lagi produksi.
"Iya betul, PT Tuntex Garment tutup, tutup berhenti produksi tanggal 31 Maret 2023," pungkasnya.
[-]
-
'Badai' PHK Hantam Boeing, 2.000 Karyawan Bakal Dipangkas(luc/luc)
Sentimen: negatif (99.8%)