Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Daihatsu, Toyota, DFSK, Mitsubishi
BUMN: PT Pertamina
Event: GIIAS 2020
Tokoh Terkait
Mobil Jepang Ternyata Tak Takut China Mulai Unjuk Gigi di RI
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertarungan mobil Jepang melawan pabrikan baru dari China memanas dalam beberapa waktu terakhir. Pabrikan Jepang yang selama ini sudah menguasai ceruk pasar otomotif di Indonesia selama puluhan tahun terakhir harus mendapat tekanan dari sejumlah brand mobil Jepang yang baru-baru ini mencoba masuk ke pasar otomotif RI.
Melihat fenomena ini, pabrikan Jepang tak khawatir dengan rencana beberapa pabrikan China tersebut.
"Indonesia wajar karena masyarakat kita banyak populasinya. Penetrasi kendaraan rendah, masih 90/1.000. Kalau Thailand 240-an/1.000 populasi, jadi ini sangat atraktif," kata Vice President Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, dikutip Selasa (27/6/2023).
Seperti diketahui, Wuling, DFSK dan Chery yang masuk ke RI. Kini empat pabrikan lain sudah mulai menyatakan minatnya masuk ke pasar otomotif RI, yakni Haval, Ora, Tank dan Neta. Tiga nama awal merupakan bagian dari Great Wall Motor (GWM), sedangkan Neta berada di bawah naungan Hozon New Energy Automobile.
Keempatnya bakal mengenalkan diri ke publik Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Ajang ini seperti tes ombak bagi para brand mobil sebelum resmi berjualan.
Kebijakan BaruDi sisi lain, pemerintah tengah mengagas kebijakan baru, yaitu pembatasan kendaraan bensin. Menko Marves Luhut Pandjaitan bahkan sudah terang-terangan bakal membatasi penjualan mobil bensin ke depannya.
Pabrikan Jepang yang sudah menguasai pasar kendaraan bensin di RI pun sudah mulai beradaptasi dengan rencana tersebut. Salah satu dengan menyiapkan teknologi yang tepat.
"Kami sekarang fokus di ramah lingkungan termasuk ice nanti sampai ke arah full EV," kata Sales & Marketing and Aftersales Director Hond Prospect Motor (HPM) Yusak Billy.
Ketika Luhut coba membatasi bioetanol, Pertamina justru bakal mengeluarkan bahan bakar minyak (BBM) baru dengan nilai RON 95, yakni Pertamina Green 95. Pabrikan pun bakal memantau perkembangannya.
"Sekarang kami akan pantau terus perkembangan bioetanol di Indonesia," sebut Billy.
Hadirnya BBM baru bakal menambah semarak kendaraan bensin yang terus tertekan setelah pemerintah lebih fokus untuk berpindah kendaraan mesin.
Seakan tidak ingin kalah, beberapa pabrikan Jepang juga tetap mengeluarkan kendaraan bensin baru-baru ini, misalnya Daihatsu dengan Terios. Mitsubishi kini juga tengah menyiapkan mobil konsep XFC yang kemungkinan besar mobil berjenis bensin.
Tidak ingin kalah, beberapa pabrikan China memiliki ciri khas masing-masing. Tiga diantaranya justru lebih kencang dalam teknologi kendaraan bensin. Yaitu, Haval menjual mobil jenis SUV dan crossover, beberapa yang sudah dijual yakni Haval H6, Jolion, H9, dan F7x, dan F7.
GWM Tank juga menawarkan mobil SUV, namun bentukannya lebih mirip seperti mobil jip. Salah satu model andalan sub-brand ini adalah GWM Tank 300.
Berbeda dengan dua sub-brand GWM lainnya, Ora lebih berfokus pada kendaraan listrik. Fokus tersebut sejalan dengan era elektrifikasi yang belakangan makin bergeliat, apalagi Ora brand ini baru diperkenalkan pada 2020 lalu.
Sedangkan Neta lebih bergaya crossover. Kehadiran brand ini masuk ke RI bukan tidak mungkin bakal semakin cepat jika melihat track record-nya di Asia Tenggara, di Malaysia Neta baru saja diperkenalkan Neta V dengan harga setara Rp 330 jutaan.
"Ada merek baru yang sudah bergabung, dan masih ada beberapa merek yang dalam proses kepesertaan," kata Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Rizwan Alamsjah.
[-]
-
Mobil China Kian Agresif, IIMS 2023 Ajang Rilis Line-up Baru(dce)
Sentimen: positif (49.6%)