Sentimen
27 Jun 2023 : 21.59
Informasi Tambahan
Event: Ibadah Haji
Kab/Kota: Madinah
Tokoh Terkait
Menjelang Puncak Haji, Jemaah Diimbau Mewaspadai Heatstroke
Medcom.id Jenis Media: News
27 Jun 2023 : 21.59
Jakarta: Jemaah diimbau mewaspadai heatstroke atau sengatan panas yang bisa menimbulkan kematian selama prosesi ibadah haji berlangsung di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Imbauan itu disampaikan menyikapi prakiraan suhu mencapai 44 derajat celcius selama puncak perayaan haji pada 27 Juni hingga 1 Juli 2023.
Kepala KKHI Madinah dan Pelaksana Pos Kesehatan di Mina, dokter Tri Atmaja, menyampaikan kondisi heatstroke perlu diwaspadai jemaah haji, terutama lanjut usia (lansia). Menurut dia, terdapat dua lokasi yang rawan terjadinya kasus heatstroke, yakni Arafah dan Mina.
“Jemaah haji perlu mewaspadai heatstroke terutama saat wukuf di Arafah dan di Mina untuk lontar jamrah selama tiga hari,” tutur dokter Atma saat dikutip dari Media Indonesia, Senin, 26 Juni 2023.
Heatstroke adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu karena paparan panas yang terjadi langsung. Kondisi tersebut menyebabkan suhu inti tubuh mengalami penaikan hingga lebih dari 40 derajat celsius.
Kondisi tersebut membutuhkan penanganan langsung. Jika tidak, mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal.
Atma menyampaikan ada beberapa gejala heatstroke. Di antaranya, suhu tubuh meningkat hingga 40 derajat celsius lebih, kelelahan, kulit panas dan kering, serta denyut nadi dan frekuensi napas meningkat.
"Terakhir, gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma," ungkap dia.
Atma menjelaskan strategi penanganan heatstroke di Mina. Salah satunya menyiagakan tenaga kesehatan di jalur menuju jamarat, tempat jemaah melontar jamrah di Mina
Diharapkan, strategi tersebut bisa memantau kondisi jemaah. Jika terindikasi heatstroke, dapat segera dilakukan penanganan.
“Hal terpenting dalam penanganan heatstroke adalah penemuan kasus yang cepat dan penanganan sesegara mungkin sebelum terjadi komplikasi lebih lanjut dari kondisi heatstroke,” sebut dia.
Selain itu, penanganan heatstroke yaitu menempatkan jemaah di ruangan berpendingin. Kemudian, melepaskan pakaian yang tebal dan rehidrasi dengan cairan infus.
Namun penurunan suhu tubuh ini tidak bisa berlangsung cepat. Upaya penurunan suhu dilakukan dengan mengompres di sela-sela tubuh jemaah dengan es batu atau handuk dingin.
Bagi kasus heatstroke yang membutuhkan perawatan yang lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit Mina Al-Wadi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Kepala KKHI Madinah dan Pelaksana Pos Kesehatan di Mina, dokter Tri Atmaja, menyampaikan kondisi heatstroke perlu diwaspadai jemaah haji, terutama lanjut usia (lansia). Menurut dia, terdapat dua lokasi yang rawan terjadinya kasus heatstroke, yakni Arafah dan Mina.
“Jemaah haji perlu mewaspadai heatstroke terutama saat wukuf di Arafah dan di Mina untuk lontar jamrah selama tiga hari,” tutur dokter Atma saat dikutip dari Media Indonesia, Senin, 26 Juni 2023.
-?
- - - -Heatstroke adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu karena paparan panas yang terjadi langsung. Kondisi tersebut menyebabkan suhu inti tubuh mengalami penaikan hingga lebih dari 40 derajat celsius.
Kondisi tersebut membutuhkan penanganan langsung. Jika tidak, mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal.
Atma menyampaikan ada beberapa gejala heatstroke. Di antaranya, suhu tubuh meningkat hingga 40 derajat celsius lebih, kelelahan, kulit panas dan kering, serta denyut nadi dan frekuensi napas meningkat.
"Terakhir, gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma," ungkap dia.
Atma menjelaskan strategi penanganan heatstroke di Mina. Salah satunya menyiagakan tenaga kesehatan di jalur menuju jamarat, tempat jemaah melontar jamrah di Mina
Diharapkan, strategi tersebut bisa memantau kondisi jemaah. Jika terindikasi heatstroke, dapat segera dilakukan penanganan.
“Hal terpenting dalam penanganan heatstroke adalah penemuan kasus yang cepat dan penanganan sesegara mungkin sebelum terjadi komplikasi lebih lanjut dari kondisi heatstroke,” sebut dia.
Selain itu, penanganan heatstroke yaitu menempatkan jemaah di ruangan berpendingin. Kemudian, melepaskan pakaian yang tebal dan rehidrasi dengan cairan infus.
Namun penurunan suhu tubuh ini tidak bisa berlangsung cepat. Upaya penurunan suhu dilakukan dengan mengompres di sela-sela tubuh jemaah dengan es batu atau handuk dingin.
Bagi kasus heatstroke yang membutuhkan perawatan yang lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit Mina Al-Wadi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(ABK)
Sentimen: negatif (98.5%)