Jakarta, CNBC Indonesia - Alasan kudeta tentara bayaran Wagner gagal di Rusia terungkap. Hal ini setidaknya dimuat The Telegrap, mengutip sumber keamanan Inggris.

Badan intelijen Rusia disebut mengancam akan mencelakakan keluarga pemimpin Yevgeny Prigozhin. Ini menjadi petunjuk baru mengapa Prigozhin membatalkan penyerbuan ke Moskow, hanya beberapa jam sebelum mencapai ibu kota.

-

-

Jumlah pasukan Wagner pun hanya 8.000 orang, tak sebanding dengan klaim sebelumnya 25.000. "Vladimir Putin sekarang akan mencoba untuk mengasimilasi tentara Wagner ke dalam militer Rusia dan mengambil mantan pemimpinnya," ujar sumber itu lagi kepada media tersebut dikutip Selasa (27/6/2023).

Tak jelas diapa keluarga Prigozhin yang dimaksud. Namun, mengutip media India Opoyi.com, Prigozhin memiliki seorang istri bernama Lyubov Valentinovna dan seorang putri bernama, Polina.

Sementara itu di sisi lain, spekulasi soal dicapainya kesepakatan normal antara dirinya dan Kremlin juga menjadi alasan lain. Di mana, Prigozhin setuju untuk diasingkan ke Belarusia dengan imbalan pengampunan dari tuduhan pemberontakan.

Meski begitu dalam update terbaru, Rusia mengaku tetap akan melakukan penyelidikan pada kudeta yang terjadi. Prigozhin sebelumnya melakukan penyerbuan akibat ketegangan yang memuncak dengen Kementerian Pertahanan Rusia, yang dianggap lemah dalam penanganan perang di Ukraina dan malah ingin membunuh pasukannya yang bertempur untuk Kremlin di Bakhmut.

AS Sudah Tahu?

Di sisi lain, dimuat The Washington Post, AS disebut sudah tahu kemungkinan pemberontakan Wagner beberapa hari sebelum itu terjadi. Pernyataan dikatakan pejabat yang mengetahui hal ini.

Tokoh-tokoh di Washington dikatakan khawatir bahwa Putin dapat kehilangan kendali atas persenjataan nuklirnya jika kudeta penuh dilakukan terhadap Kremlin. Namun tak ada konfirmasi resmi soal ini dari pemerintah Presiden AS Joe Biden.

[-]

-

7 Update Kudeta Rusia: Wagner Group Mundur, Putin Kabur
(sef/sef)